SOLOPOS.COM - Ganjar dan Erick bersama Presiden Jokowi saat meninjau CFD Solo, beberapa waktu lalu. (Antara/Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Tak bisa dimungkiri, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kian melejit di sejumlah lembaga survei, meninggalkan nama yang disebut sebagai bakal calon presiden lainnya dari PDIP, Puan Maharani.

Namun, apakah Ganjar akan dicalonkan atau tidak dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nasibnya ditentukan oleh Jokowi dan PDIP.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Meningkatnya elektabilitas Ganjar saat ini mirip dengan yang terjadi pada Jokowi pada 2014 dan 2019.

Survei oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dipublikasikan, Minggu (22/1/2023), nama Ganjar belum terkejar dalam simulasi capres 19 nama.

LSI mencatat elektabilitas Ganjar dalam simulasi itu mencapai 27,2 persen atau naik dibandingkan periode survei sebelumnya yakni 24,9 persen.

Survei dilakukan tanggal 7 sampai dengan 11 Januari 2023 dengan simulasi 19 nama.

Angka ini naik dibandingkan periode survei 13-21 Agustus 2022 yang kala itu itu elektabiltas Ganjar 24,9 persen.

Ganjar juga masih unggul dalam simulasi tiga nama capres.

Elektabilitasnya sebanyak 36,3 persen, Anies Baswedan 24,2 persen dan Prabowo Subianto sebanyak 23,2 persen.

LSI juga mencatat bahwa basis dukungan terhadap Ganjar tampak mirip polanya dengan basis PDIP, sangat kuat didorong oleh basis pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 yang lalu, dan kelompok yang semakin puas atas kinerjanya sebagai presiden.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo besar kemungkinan akan memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap basis dukungan PDIP maupun dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Jika kredibilitas terhadap Presiden Joko Widodo tetap terjaga maka ke depan dukungan terhadap PDIP, dan sekaligus Ganjar Pranowo, juga kemungkinan besar akan semakin kuat,” demikian dikutip dari publikasi LSI, Minggu (22/1/2023).

Anies dan Prabowo bersaing cukup ketat. Anies unggul dibandingkan Prabowo dalam simulasi 19 nama.

Capres Partai Nasdem ini memiliki elektabilitas sebanyak 16,8 persen, Prabowo hanya 16 persen.

Sementara dalam simulasi 10 nama, Prabowo berada di peringkat kedua dengan angka elektabiltas sebanyak 19,4 persen.

Sedangkan Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan angka 16,5 persen.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang disebut-sebut sebagai kompetitor Ganjar menyatakan calon presiden dari PDIP tidak harus dirinya.

Puan menyebut penentu akhir capres PDIP adalah ibundanya, Megawati Soekarnoputri.

Pemilihan pemimpin oleh Megawati, kata Puan, tidak mempertimbangkan garis keturunan melainkan kualitas dan kebaikan bagi bangsa dan negara.

“Jadi tidak harus Puan (capres PDIP),” kata Puan dalam obrolan dengan Rosi Silalahi dan disiarkan di KompasTV, belum lama ini.

Sedangkan Ganjar Pranowo menyatakan dipilih atau tidaknya dirinya sebagai capres tergantung Ketum PDIP Megawati Soekarnoptri.

Namun sebagai kader, dirinya siap ditugaskan di mana saja oleh Ketum PDIP.

“Capres urusan Bu Mega,” tandas Ganjar dalam beberapa kali kesempatan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Survei LSI: Ganjar Tak Terkejar, Tetapi Nasibnya di Tangan Jokowi dan PDIP” 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya