SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo (Kanan) saat menunjukkan barang bukti berupa 81 botol miras oplosan di Polres Bantul, didampingi Kassubag Humas Polres Bantul AKP Paimun (tengah) dan ditunjukkan juga tersangka Feriyanto (kiri), Senin (15/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Miras maut di Bantul memakan korban, jumlah korban terus bertambah

Harianjogja.com, BANTUL- Korban meninggal dunia yang diduga meminum minuman keras jenis oplosan di Bantul bertambah. Menurut data yang di himpun oleh Harianjogja.com hingga Selasa siang (17/5/2016) korban meninggal dunia sudah 13 orang.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

(Baca juga : MIRAS MAUT : 6 Korban Miras Oplosan Bantul Kritis di Rumah Sakit, 2 Belum Teridentifikasi)
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, saat ini ia bersama jajarannya terus melakukan pendataan terkait dengan jumlah korban baik meninggal dunia dan yang masih dirawat di rumah sakit.

Pihaknya juga terus melakukan korrdinasi dengan jajaran terkait karena korban juga ada yang berasal dari luar wilayah Bantul.

“Kami baru berani menyampaikan 12 orang yang meninggal. Memang kami mendapat info masih ada korban lagi, namun saat ini masih kami masih menunggu pengecekan yang dilakukan di lapangan oleh anggota kami,” katanya, Selasa (17/5/2016).

Menurutnya untuk data jumlah korban pasti masih akan terus dicari, pasalnya korban yang diduga meminum oplosan tersebut ada di wilayah yang berbeda-beda. “ Saya dengar ada satu lagi meninggal dunia di RS Rajawali Citra pagi tadi, namun kami belum mendapat datanya,” kata Anggaito.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Rajawali Citra dr. Asri Priyani membenarkan hal tersebut, ia mengatakan bahwa ada satu pasien lagi meninggal dunia Selasa pagi pukul 07.30 WIB. Pasien tersebut datang kerumah sakit Senin sore (16/5), meski sudah mendapat perawatan intensif namun pasien tersebut akhirnya meninggal.

“Korban satu lagi bernama Irwan Setiawan, warga Semoyan, Singosaren, Banguntapan. Korban tersebut meninggal akibat keracunan, waktu datang pasien mengeluhkan sakit yang sama dengan korban-korban sebelumnya yakni pengurangan daya pengliatan atau rabun dan sakit yang berlebih di bagian perut,” kata Asri.

Kemudian karena mengalami keluhan yang sama kemudian pihak rumah sakit memberikan penanganan yang sama dengan korban-korban sebelumnya. Menurut keterangan dari keluarga juga diketahui bahwa beberapa hari sebelum korban dibawa kerumah sakit korban memang benar minum minuman keras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya