SOLOPOS.COM - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Salah satu tuntutan FPI saat berdemo di Mabes Polri adalah mendesak agar Kapolda Jabar dicopot.

Solopos.com, JAKARTA — Massa Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa ke Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Salah satu tuntutan mereka adalah meminta Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Anton Charliyan dari jabatannya.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto ikut menerima perwakilan massa, menyebut ada beberapa poin yang disampaikan pengunjuk rasa.

“Mereka ada yang dari Jakarta ada yang dari Jabar. Mereka kurang lebih 1.500 orang, ada 17 yang mewakili menyampaikan aspirasi kepada kepolisian,” kata Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (16/1/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menjelaskan, semua aspirasi yang disampaikan perwakilan massa FPI diterima oleh Mabes Polri. Secara garis besar, terang Rikwanto, ada delapan orang yang menyampaikan aspirasi secara bergantian.

Aspirasi yang pertama, jelas Rikwanto, adalah massa mendesak kepolisian khususnya Polda Jawa Barat jangan lagi ada pembiaran terhadap indikasi ormas yang melakukan tindakan anarkis. “Dari aspirasi mereka, diduga ormasnya GMBI yang melakukan pelanggaran hukum dan dibiarkan oleh petugas,” kata Rikwanto.

Kedua, kata Rikwato, massa merasa FPI lebih cepat diproses oleh aparat sementara yang melibatkan kelompok lain tidak. Ketiga, FPI dan FUI mengaku sayang dan mencintai kepolisian sehingga mereka mengharapkan agar Polri bekerja profesional.

Keempat, massa meminta agar kepolisian tidak berpolitik. “Jadi mereka menduga akhir-akhir ini kepolisian berpolitik,” katanya.

Kelima, kepolisian diharapkan paham dengan isu kehadiran PKI belakangan ini sehingga harus mampu memilah-milah kejadian yang terjadi di lapangan.

Keenam, FPI dan FUI menyayangkan apa yang terjadi di Jawa Barat pasca-pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq sebagai saksi dalam kasus dugaan penodaan Pancasila. “Jadi saat itu, mereka menduga ada pembiaran tehadap ormas GMBI dan perlakuan keras ke FPI,” katanya.

Selanjutnya, dengan kejadian di Polda Jawa Barat pasca-pemeriksaan Habib Rizieq, FPI meminta agar Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dicopot dari jabatannya.

“Semua aspirasi disampaikan tertulis dan mereka memberikan rekaman untuk bahan penyelidikan. Kita menyambut positif apa yang disampaikan mereka. Kita akan lakukan pendalaman. Ini butuh waktu dan mekanisme tersendiri,” katanya.

Pengujuk rasa menurut Rikwanto meminta hasil pendalaman dan investigasi disampaikan untuk waktu yang tidak terlalu lama. FPI juga melaporkan Anton Charliyan ke Divisi Propam Polri pascabentrok antara massa FPI dengan GMBI di Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya