SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Jumlah pengawas sekolah di Kota Solo dinilai minim, sehingga pelaksanaan pembinaan guru kurang efektif. Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo berupaya untuk mengajukan penambahan jumlah pengawas pada tahun ini.

Menurut Pengawas SMP, Sutarman, minimnya jumlah pengawas mengakibatkan kegiatan pembinaan yang harusnya digelar satu bulan sekali, dilaksanakan dua bulan sekali. Dia mengatakan rasio perbandingan jumlah pengawas dengan sekolah yakni 1 : 18 sementara idealnya perbandingan jumlah pengawas 1:15. Meskipun jumlah tenaga pengawas sekolah terbantas, pihaknya berusaha dapat mencukupi kebutuhan pembinaan maupun pengawasan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Iya masih kurang tenaga pengawas, seharusnya satu pengawas dapat membina 15 sekolah,” jelas dia ketika dijumpai Espos di kantornya, Senin (11/1).

Ada 115 sekolah, sementara pengawas untuk SMP dan SMA sejumlah enam pengawas. Dia mengungkapkan, dalam hal ini Disdikpora pada tahun ini seharusnya mengadakan penambahan jumlah pengawas, sehingga pelaksanaan pembinaan dapat digelar secara rutin satu bulan sekali. Menurutnya, perubahan pola maupun peraturan di bidang pendidikan sosialisasi maupun pembinaan kepada guru merupakan hal yang vital.

“Kami berupaya memaksimalkan dua bulan sekali pertemuan tersebut untuk merinci peraturan-peraturan yang harus diketahui oleh guru,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Disdikpora, Sugiyanto mewakili Kepala Disdikpora Solo, Rakhmat Sutomo enggan berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut. Namun demikian, pihaknya telah berupaya tahun ini mengajukan kebutuhan pengawas.

das

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya