SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

NIGERIA—Serangan militer Nigeria telah menewaskan 13 anggota kelompok militan Boko Haram dan kehilangan satu tentara mereka dalam baku tembak yang terjadi di Maiduguri, Nigeria pada Selasa (1/1/2013).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Boko Haram, yang memiliki keterkaitan pada kelompok Taliban di Afghanistan, pada tahun lalu telah menewaskan ratusan orang dalam kampanye untuk memaksakan syariah, atau hukum Islam, di Nigeria, sebuah negara lebih dari 160 juta yang jika dibagi kira-kira sama rata antara Kristen dan Muslim.

Setidaknya pada minggu terakhir saja 32 orang telah tewas di Timur Laut dalam kekerasan diduga dihubungkan dengan militansi Islam, yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas di negara pengekspor minyak utama Afrika.

“Satu tentara tewas oleh Boko Haram sedangkan JTF (militer Nigeria) yang menewaskan 13 Boko Haram,” kata Sagir Musa, juru bicara Satuan Tugas Tentara Gabungan, sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (2/1/2013).

Militer Nigeria di Timur Laut sebenarnya telah berupaya mengurangi jatuhnya korban jiwa dari pihak mereka sendiri dalam pertempuran dengan Boko Haram. Musa mengatakan para anggota kelompok itu meledakkan bom di sebuah pos pemeriksaan JTF di Maiduguri, dan dalam baku tembak berikutnya menimbulkan korban jiwa.

Maiduguri, kota berdebu terpencil dekat perbatasan Chad dan Niger, telah menjadi sarang kekerasan. Sebagian besar ditujukan pada pasukan keamanan, karena Boko Haram mengangkat senjata pada tahun 2009.

Pemberontakan Boko Haram yang intensif terjadi setelah seorang Kristen Selatan, Goodluck Jonathan, terpilih sebagai presiden pada bulan April 2011. Jonathan belum mampu untuk menghentikan pemberontakan meskipun gelombang serangan militer di Timur Laut dan bagian lain dari utara dan tengah Nigeria yang dikuasai Boko Haram sangat kuat.

Sementara, pemerintah Barat semakin khawatir tentang Islam di Nigeria utara yang menghubungkan dengan kelompok luar, termasuk al Qaeda sayap Afrika utara.

Kelompok Ansaru, juga diketahui memiliki hubungan dengan Boko Haram, bahkan tampaknya telah menjadi lebih aktif dalam beberapa pekan terakhir. Ini mengklaim serangan terhadap sebuah barak polisi utama di ibukota Abuja bulan lalu, di mana ia mengatakan ratusan tahanan telah dibebaskan.

Kelompok, yang telah dicap sebagai “kelompok teroris” oleh Inggris ini, juga mengatakan pihaknya berada dibalik penculikan warga negara Perancis pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya