SOLOPOS.COM - Ilustrasi penikaman (JIBI/Solopos/Dok.)

Iin, istri polisi yang memutilasi anaknya telah ditetapkan sebagai tersangka, meski dia diduga depresi.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah merobek telinga anak pertamanya, KLS, 2, dan memutilasi anak bungsunya, A, 1, Mut Mainah alias Iin, 28, kini ditetapkan sebagai tersangka. Istri anggota Provos Polda Metro Jaya Aipda Deni Siregar tersebut menjadi tersangka setelah polisi meyakini tak ada orang lain yang mungkin melakukan aksi sadis terhadap kedua bocah tak berdosa itu.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Awi Setiyono menjelaskan hanya Iin yang berada di rumah kontrakan itu bersama dua anaknya saat kejadian. “Iya tetap tersangka, karena ada alat buktinya. Tidak ada orang lain di situ, hanya dia,” kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/10/2016).

Kendati sudah jadi tersangka, tes kejiwaan terhadap Mut tetap dilakukan. Jika ternyata Iin mengalami gangguan kejiwaan, polisi tak bisa menjeratnya dengan pasal apa pun. “Kita bawa ke Rumah Sakit Polri itu dalam rangka pemeriksaan kejiwaannya. Itu kami tidak tahu apa yang terjadi, ada gangguan jiwa atau apa, karena yang jadi masalah dia ini kan dalam keadaan depresi,” ujarnya.

Tersangka selama ini dikenal cenderung pendiam dan suaminya baru melihat gelagat aneh sepekan terakhir. Selama ini, hubungan dalam rumah tangga keduanya baik-baik tanpa cekcok berarti. “Infonya baru seminggu dia diem-diem. Didobrak pintunya dalam keadaan begitu. Istrinya kayak orang stres, memang cenderung introvet ya, pendiam,” tukas Awi. Baca juga: Tanpa Busana, Pelaku Beri Isyarat: Ssst! Jangan Berisik.

Di mata tetangga, Iin dinilai sangat baik dan ramah. Oleh karena itu, warga tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Iin. Salah satu warga yang tinggal tak jauh dari rumah korban, Rohayati, 42, sempat mengira ada keributan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Pasalnya, dia melihat adik laki-lakinya berlari menuju ke arah rumah Iin.

“Saya kira ada yang berantem soalnya ada yang teriak-teriak,” ujar Rohayati kepada Okezone di lokasi, Jl. Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin. Namun, Royahati terkejut melihat pelaku dengan kondisi telanjang tanpa sehelai baju tengah duduk di samping korban yang sudah dalam kondisi tewas mengerikan dengan potongan-potongan di bagian tubuhnya.

“Anaknya yang usia dua tahun itu cuma bisa nangis dan teriak-teriak melihat adiknya sudah menjadi mayat,” paparnya. Rohayati menambahkan, ketika suaminya ingin mendekati bayinya, A, tiba-tiba Iin memberikan isyarat kepada suaminya dengan menunjuk ke arah A.

“Pas suaminya pulang dan ngedobrak pintu, pelaku sempat memberikan isyarat ke suami sambil berkata ‘ssttt.. jangan berisik.. lagi tidur,” ungkapnya. Ia menambahkan, pelaku sempat meminta untuk mandi dan salat, sebelum dibawa ke Polsek Cengkareng. “Bentar saya mau salat dulu, mau mandi,” ujar Rohayati menirukan ucapan Iin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya