SOLOPOS.COM - Demonstran anti-Mursi dan anti-Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, Jumat (28/6/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Demonstran anti-Mursi dan anti-Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, Jumat (28/6/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Solopos.com, KAIRO — Mesir genting setelah militer setempat mengeluarkan ultimatum menyangkut keamanan di negara tersebut. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo pun mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di negara itu untuk waspada.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“KBRI meminta semua WNI untuk tenang dan tetap waspada karena ketegangan politik meningkat pasca-ultimatum militer,” kata Kepada Fungsi Penerangan, Sosial Politik KBRI Kairo, Dahlia Kusuma Dewi melalui Kantor Berita Antara di Kairo, Selasa (2/7/2013). Kendati situasi negara itu genting, Kantor KBRI Kairo tetap buka dan beraktivitas seperti biasa.

Menurut Dahlia, KBRI kini tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Mesir untuk memberi perlindungan terhadap semua WNI. Jumlah WNI di Mesir berkisar 5.000 orang, sebagian besar mahasiswa yang tersebar di sejumlah provinsi di Mesir selain di Kota Kairo.

Imbauan KBRI tersebut terkait dengan ultimatum militer Mesir yang memberi waktu 48 jam sejak Senin (1/7/2013) malam kepada semua kekuatan politik untuk memecahkan krisis sesuai dengan tuntutan rakyat. Ultimatum militer yang diumumkan lewat televisi itu antara lain menyebutkan bahwa militer tidak terlibat dalam kekisruhan politik saat ini, namun bertanggung jawab atas keamanan negara.

Pesawat tempur dan helikopter militer intensif memantau situasi di udara Kairo. Sementara itu, enam menteri, termasuk Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi, Urusan Parlemen, Pariwisata, Komunikasi dan Lingkungan Hidup, dilaporkan mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Mesir Muhammad Moursi.

Kubu pendukung Presiden Moursi masih bertahan di Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah, Kairo timur, sementara kubu anti-Moursi juga masih bertahan di Bundaran Tahirir, pusat kota Kairo. Kedua kubu berseberangan itu melancarkan demonstrasi besar sejak Minggu (30/6/2013). Suasana jalan-jalan di Kota Kairo tampak lengang pada Selasa pagi. Kantor-kantor pemerintah, bank dan toko-toko masih tutup sejak demonstrasi besar itu digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya