SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II 2022 di Jakarta, Rabu (20/7/2022). ANTARA/Youtube Kementerian Investasi-BKPM/pri. (ANTARA/Youtube Kementerian Investasi-BKPM)

Solopos.com, BATAM — Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia khawatir jika China batal investasi di Rempang. 

Sebab jika investasi di Rempang batal, maka Indonesia akan mengalami berbagai kerugian. Salah satunya berkaitan dengan kertersediaan lowongan perkerjaan. 

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Ini investasinya total Rp300 triliun lebih, tahap pertama itu Rp175 triliun. Kalau ini lepas, itu berarti potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini itu akan hilang,” ujar Bahlil dikutip dari keterangan tertulis, Senin (18/9/2023) via Bisnis.com.

Bukan tanpa alasan, produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. telah berkomitmen membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar atau setara Rp175 triliun. 

Ini akan menjadikannya sebagai pabrik kaca kedua terbesar dunia setelah di China. Dengan adanya pabrik ini, mala lowongan kerja untuk masyarakat sekitar akan banyak. 

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait. 

Selain khawatir jika lowongan pekerjaan hilang, Ariastuty juga mengatakan bahwa batalnya investasi China di Rempang bisa membuat citra Rempang dan Indonesia buruk di mata investor. 

“Sejumlah penolakan yang terjadi, dapat membuat citra Batam [Indonesia] buruk dalam dunia investasi dan menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap Batam dan nama Indonesia secara lebih luas.” kata Tuty di Batam, Kamis (21/9/2023). 

Apalagi saat ini, Indonesia tengah bersaing dengan negara tetangga untuk bisa mendapatkan investasi jumbo dari China. 

“Investasi ini sangat besar. Kita sedang berkompetisi [dengan negara tetangga] untuk mendapatkan Investasi Rp174 triliun untuk Xinyi dan Rp381 triliun untuk PT MEG, sedangkan rata-rata total investasi di Batam saja per tahun adalah sebesar Rp13,63 triliun,” kata Tuty.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Bahlil dan BP Batam Khawatir China Batal Investasi di Rempang”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya