SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Espos) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar sudah menduga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan anjlok di hari pertamanya masuk bursa. Penurunan ini dianggap biasa saja karena sejalan dengan turunnya IHSG.

“Up and down itu suatu yang normal. Indeks kan melemah, pasar modal juga sudah turun. Kalau Garuda turun itu mengikuti irama, saya sudah duga ini akan terjadi,” ujarnya saat listing Garuda di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/2).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Ia mengaku tidak khawatir dengan turunnya saham Garuda ini. Ia yakin sahamnya bisa kembali menanjak seiring dengan kinerja maskapai pelat merah itu di kemudian hari.

“Jadi kondisi seperti ini diharapkan bisa membaik ke depannya, di saat pasar sudah pulih dan Garuda meraih bintang lima dari Skytrax, sekarang kan masih bintang empat,” tambahnya.

Harga saham Garuda pada pencatatan saham perdana dibuka turun Rp 50 ke level Rp 700 dari harga perdananya Rp 750 per lembar.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, saham berada di kisaran Rp 650 per lembar saham, dan sempat menyentuh harga terendah di Rp 580 per lembar. Berdasarkan data BEI, sebanyak 47,48% atau 3.008.406.725 lembar saham dari total saham PT Garuda Indonesia Tbk terserap oleh penjamin emisi karena sepinya permintaan. Hanya 3.327.331.275 lembar yang terserap oleh pasar, baik melalui pooling ataupun institusi.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya