SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Menteri Pertanian (Mentan) Suswono meminta Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan gabah petani sebelum melakukan impor beras pada akhir tahun ini.

“Serap sebanyak-banyaknya produksi dalam negeri. Sepanjang masih berlangsung panen, masih ada gabah petani yang bisa diserap,” kata Suswono ketika menjadi pembicara dalam Seminar “Mengembalikan Lumbung Desa Sebagai Basis Ketahanan Pangan Masyarakat Jawa Tengah”, di Semarang, Sabtu (9/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menyayangkan kinerja Perum Bulog yang tidak memanfaatkan sejumlah momentum panen untuk melakukan penyerapan gabah petani. Akibatnya, lanjut dia, persediaan beras di gudang Bulog masih berada pada posisi di bawah dua juta ton.

Padahal, menurut dia, kapasitas gudang Bulog yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mencapai 3,8 juta ton.

Ia menjelaskan, banyak alasan yang disampaikan Perum Bulog saat tidak mau menyerap gabah petani pada sejumlah panen raya yang telah berlangsung selama tahun ini.

Ia menuturkan, saat harga beras berada di bawah harga pokok pembelian (HPP), Bulog beralasan kualitas beras petani tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Namun, lanjut dia, ketika kualitas beras baik dengan harga di atas HPP, Bulog beralasan peraturan tidak memungkinkan membeli gabah dengan harga melebihi HPP.

“Padahal, Bulog memiliki sisi komersial yang memungkinkan membeli gabah petani, meski di atas HPP,” katanya.

Sementara itu, pembicara lain Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mempersilakan jika pemerintah akan mengimpor beras pada akhir tahun ini. Namun, ia menegaskan, produksi beras provinsi masih sangat melimpah dan tidak membutuhkan pasokan dari beras impor.

“Pada akhri tahun, Jawa Tengah masih surplus beras sekitar 2,9 juta ton. Silakan jika akan impor beras, tetapi kalau masukl Jawa Tengah justru akan digudangkan,” katanya.

Sebelumnya,  pemerintah berencana mengimpor beras sebesar 300.000 ton jika stok beras di akhir tahun hanya mencapai 1,2 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso mengatakan, beras impor tersebut kemungkinan akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand.

“Kalau impor sekarang ini sekitar 300.000 ton, mungkin akan dilakukan karena menurut perhitungan stok beras di akhir 2010 mencapai 1,2 juta ton,” ujarnya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya