SOLOPOS.COM - Mentan Amran Sulaiman menggerebek kartel minyak goreng dan penimbun garam di Surabaya, Jumat (19/5/2017). (Twitter/@kementan)

Menteri Pertanian menggerebek kartel minyak goreng dan penimbun garam di Surabaya.

Solopos.com, SURABAYA — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penggerebekan terhadap kartel pangan pabrik minyak goreng dan penimbunan garam di Surabaya. Hal ini hanya berselang dua hari setelah penggerebekan penimbunan bawang putih di Cilincing, Bekasi.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Dalam penggerebekan ini, Amran didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Kapolda Jatim Mahfud Arifin. Penggerebekan kartel pangan pabrik minyak goreng dilakukan di daerah Krukut. Sedangkan penimbunan garam dilakukan oleh PT Garindo Sejahtera Abadi dengan jumlah garam yang sudah disegel pihak Polda Jatim sebanyak 60.000 ton.

Perusahaan tersebut menyalahgunakan garam impor kebutuhan industri dengan diubah menjadi garam konsumsi dengan kemasan. Penggebrekan ini dilakukan mengingat minyak goreng dan garam yang ditimbun di gudang itu tidak memiliki izin resmi dari pihak terkait.

Mahfud Arifin menyatakan bahwa penggelapan garam ini sudah lama berlangsung. “Kami akan bekerjasama dengan semua unsur terkait untuk memerangi kartel pangan ini,” ujarnya Jumat (19/5/2017).

Sementara itu, Amran menyatakan keheranannya mengapa para kartel ini masih berani bermain-main dalam penimbunan pangan. “Kita harus berantas kartel pangan ini,” ujarnya.

Adapun, Gus Ipul, sapaan akrab Wakil Gubernur Jatim, berharap penimbunan seperti ini tidak akan ada lagi sehingga menjelang Ramadhan, harga bahan pokok akan tetap stabil.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Si Miskin Kecanduan Judi Online

Si Miskin Kecanduan Judi Online
author
Ichwan Prasetyo Selasa, 30 April 2024 - 20:01 WIB
share
SOLOPOS.COM - Mariyana Ricky P.D. (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Dalam perjalanan saya pertengahan bulan lalu, sedikitnya saya menyaksikan tiga orang di hadapan saya asyik menyentuh layar telepon seluler atau ponsel sembari melihat putaran bebatuan warna-warni dengan angka tertera.

Belakangan saya tahu, putaran bebatuan itu adalah permainan judi online yang sejak tahun lalu diberantas pemerintah. Tiga orang yang saya temui itu warga biasa dengan ekonomi pas-pasan. Pertama, pengemudi ojek online (ojol). Kedua pedagang hik. Ketiga, seorang pemuda berusia 20-an tahun yang antre di minimarket untuk mendeposit di laman judi online.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Data yang dirilis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada September 2023 menunjukkan lebih dari dua juta warga Indonesia dengan kategori miskin terlibat judi online.

Berdasarkan penelusuran PPATK, sepanjang 2017-2022, perputaran dana dalam judi online mencapai Rp190 triliun. Pada 2017, ada lebih dari 250.000 transaksi judi online dengan nilai total Rp2 triliun.

Koran Solopos

Angka itu terus bertambah dan mencapai rekor tertinggi transaksi judi online pada 2022 yang mencapai Rp104 triliun. PPATK mendeteksi ada 2,7 juta pihak mengikuti permainan judi online. Sebanyak 79% atau sekitar 2,1 juta di antara mereka bertaruh dengan nominal kecil, di bawah Rp100.000.

Profil mereka beragam, ada pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, dan pegawai swasta. Temuan PPATK juga mengungkap ada 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online.

Deposit di situs judi online yang terkumpul dari transaksi jutaan warga itu mencapai puluhan triliun rupiah, tepatnya Rp 34,51 triliun. Data PPATK menunjukkan aktivitas masyarakat Indonesia yang bermain judi online tergolong masif.

Nilai perputaran uang dalam judi online jika diakumulasi pada 2022 dan 2023 mencapai lebih dari Rp 500 triliun. Berdasarkan data yang dirilis Drone Emprit, sistem monitor dan analisis media sosial, pada September 2023, Indonesia adalah negara dengan pemain judi slot online nomor satu di seluruh dunia.

Indonesia mengalahkan Kamboja, Filipina, dan Rusia soal bermain judi secara online. Judi online juga menjadi marak karena besarnya permintaan (demand) di masyarakat. Oleh karena itu, penyedia judi online terus tumbuh dan dengan mudah berubah bentuk apabila operasi mereka terdeteksi penegak hukum.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi salah satu keuntungan yang dimanfaatkan para pelaku mengembangkan aksi sekaligus menjauhkan hasil judi online agar tidak terendus aparat penegak hukum.

Emagazine Solopos

Pelaku judi online kini sangat piawai menghilangkan jejak dengan teknologi. Dari segi regulasi, di Indonesia, perjudian dilarang berdasar Pasal 27 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Pihak yang secara sengaja mendistribusikan atau membuat judi online dapat diakses, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar. Sejumlah selebgram dan influencer di media sosial sudah terjerat pasal ini.

Candu Judi

Pada 1960-an hingga 1990-an, pemerintah Indonesia melegalkan judi yang dikemas dalam format lotre dan kupon undian, yaitu Lotre Toto Raga, Pekan Olahraga dan Ketangkasan (Porkas), Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB), dan Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB).

Pada kemudian hari, praktik perjudian itu dilarang yang akhirnya menghapus seluruh program judi legal tersebut. Pelarangan merupakan dampak aksi protes dan pertentangan dari berbagai kalangan masyarakat.

Lotre Buntut, Lotre Toto Raga, Lotre Toto, Nasional Lotre, dan Lotre Totalisator adalah beberapa model judi yang dilegalkan pemerintah Indonesia pada era 1960-an. Kala itu, Indonesia belum lama merdeka dari penjajahan kolonial Belanda.

Waktu itu Indonesia menghadapi konflik politik internal. Judi dianggap sebagai salah satu jalan pintas memenuhi tuntutan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari. Setelah mendapat tentangan dari banyak pihak, model perjudian itu dihapus melalui Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1981.

Setelah itu dimunculkan kembali dengan model undian berhadiah, yaitu Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB), Porkas, KSOB, SDSB yang dikelola Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS).

Interaktif Solopos

Pada 1988, TSSB dan KSOB ditengarai menyedot dana rakyat hingga Rp962,4 miliar. Dana tersebut sebagian besar dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk hadiah serta honor bagi para agen dan pengecer.

Sisanya digunakan YDBKS untuk kepentingan sosial dan olahraga. Pada awal beredarnya Porkas, KSOB, dan TSSB,belum terlihat dampak negatif yang timbul, utamanya terkait kondisi ekonomi masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, dampak Porkas mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Undian tersebut rupanya tak hanya menyedot perhatian golongan menengah bawah di pedesaan, tetapi juga masyarakat marginal di perkotaan.

Keadaan semakin parah pada 1988, ketika terjadi resesi ekonomi yang menyebabkan harga kebutuhan pokok melambung. Sebagian masyarakat yang gila lotre KSOB dan TSSB tidak peduli dengan pemenuhan kebutuhan pokok.

Mereka lebih mementingkan bagaimana cara memenangkan lotre tersebut, seolah-olah tidak peduli terhadap kondisi ekonomi rumah tangga. Kondisi serupa sepertinya sedang dihadapi masyarakat dan pemerintah pada masa sekarang.

Sejumlah orang di sekitar saya bahkan terjerat pinjaman online (pinjol) yang seluruhnya digunakan untuk bertaruh di judi online. Artinya, mereka dalam kondisi rusak finansial. Terjerat dua hal sekaligus, yakni judi online dan pinjaman online.

Pola pikir keliru bahwa judi online bikin kaya dan pinjaman online adalah uang gratis atau pendapatan mendadak bak patgulipat yang membuat tugas pemerintah kian sulit.



Pertanyaannya apakah ini tugas pemerintah semata? Apakah kita bisa turut berperan untuk mencegah? Yang jelas, kondisi saat ini adalah lampu merah. Genderang perang melawan judi online harus ditabuh secepatnya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 29 April 2024. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

1 Korban Masuk ICU, Ini Kronologi Pengeroyokan oleh 4 Pesilat di Sragen

1 Korban Masuk ICU, Ini Kronologi Pengeroyokan oleh 4 Pesilat di Sragen
author
Tri Rahayu , 
Chelin Indra Sushmita Selasa, 30 April 2024 - 20:01 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tiga pelaku pengeroyokan digiring aparat Satreskrim Polres Sragen dengan tangan diborgol di Mapolres Sragen, Selasa (30/4/2024). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Korban pengeroyokan yang dilakukan empat anggota perguruan silat di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di dekat Toko Meteor, Sragen Kulon, Sragen, dirawat di intensive care unit (ICU) RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Korban atas nama Firnanda Naga Priyandani, 17, pelajar asal Sine, Sragen Kota, Sragen, belum bisa dimintai keterangan.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kasatreskrim Polres Sragen AKP WIkan Sri Kadiyono didampingi Kasi Humas Polres Sragen Iptu Suyana dalam keterangan pers di Mapolres Sragen, Selasa (30/4/2024), membenarkan bila kondisi korban Firnanda Naga Priyandani masih belum bisa dimintai keterangan karena menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Sragen.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Sementara satu korban lainnya, Bagus Jumanto, 15, pelajar asal Guworejo, Karangmalang, Sragen, menjalani rawat jalan dan bisa dimintai keterangan polisi.

Wikan menerangkan kasus dugaan pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (28/4/2024) pukul 00.30 WIB. Dia mengisahkan awalnya korban berboncengan menggunakan motor habis bermain dari rumah temannya dan hendak pulang.

Koran Solopos

Dalam perjalanan pulang, kata dia, kedua korban melewati Jalan Imam Bonjol, tepatnya di sebelah timur Stasiun Kereta Api Sragen. Saat itulah, jelas Wikan, mereka bertemu dengan rombongan pendekar dengan atribut yang berbeda yang konvoi. Diperkirakan rombongan itu terdiri atas 50 orang.

“Saat bersimpangan dengan rombongan itu, korban sempat diteriaki kirik-kirik karena pelaku melihat atribut dari kelompok yang berbeda dengan kelompok rombongan itu. Kedua korban takut dan menancap gasmotornya agak kencang. Tiba-tiba salah satu pelaku menendang motor korban. Kedua korban pun jatuh. Saat jatuh itu, korban dipukuli para pelaku. Ada yang menginjak-injak, ada yang memukul kepala korban dengan botol kaca,” jelas Wikan.

Dia menyampaikan korban mengalami luka-luka di bagian kepala, pelipis, dan sekitar wajah. Saat kejadian ada warga yang melintas di lokasi kejadian. Wikan melanjutkan warga itu langsung menghubungi Polsek Sragen Kota dan Polres Sragen.

Emagazine Solopos

“Kami langsung ke lokasi kejadian tetapi para pelaku sudah tidak ada. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sragen,” ujarnya.

Wikan menerangkan dari empat pelaku itu, satu pelaku masih anak-anak dan tiga pelaku lainnya sudah dewasa. Para pelaku itu terdiri atas RR, 23, warga Sidoharjo Sragen; TG, 19, warga Karangmalang, Sragen; BHA, 18, warga Sambirejo, Sragen; dan RB, 17, warga Sragen Kota.

Dia menerangkan tiga pelaku itu dikenai Pasal 170 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara, sedangkan pelaku anak-anak dikenai Pasal 80 juncto Pasal 76C UU No. 35/2014 tentang Perubahan UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

Interaktif Solopos

“Sebanyak 50 orang anggota perguruan silat itu berkonvoi tanpa izin. Dari keterangan pelaku, mereka itu konvoi setelah habis kopi darat dan nongkrong di komunitasnya. Saat di jalan, pelaku bertemu korban yang mengenakan atribuk dari kelompok berbeda. Korban ini memang membawa atribut perguruan silat tertentu,” katanya.

Menurut Wikan, kejadian di Sragen Kulon itu tidak ada kaitannya dengan insiden di Terminal Lama pada malam yang sama. Wikan mencoba menanyai para pelaku. Dari pengakuan mereka, motifnya ikut-ikutan temannya. Mereka ditangkap di rumah masing-masing.

Sebelumnya, polisi melakukan olah kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi sehingga mengarah pada keempat pelaku.



Dia mengimbau kepada masyarakat jangan bermain hakim sendiri, apalagi dengan dalih ikut-ikutan karena ada merugikan diri sendiri. Dia menyatakan siapa pun yang bermain hakim sendiri akan berhadapan dengan Satreskrim Polres Sragen.

“Sebenarnya kami sudah mengomunikasikan dengan pihak-pihak terkait termasuk para pimpinan perguruan pencaksilat terkait permasahan yang timbul, seperti gesekan di akar rumput. Komunikasi itu dilakukan supaya tidak terjadi peristiwa serupa. Kami meminta masyarakat menjaga kondusivitas daerah, jangan sampai terpecah belah. Beda kelompok tidak apa yang penting tetap Bhinneka Tunggal Ika,” imbau Wikan yang diamini Suyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Persis Solo Menang di Laga Terakhir Liga 1, Coach Milo Puji Mental Pemain

Persis Solo Menang di Laga Terakhir Liga 1, Coach Milo Puji Mental Pemain
author
Akhmad Ludiyanto Selasa, 30 April 2024 - 19:58 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo Milomir Seslija, memuji penampilan para pemainnya yang berhasil memberikan kado terindah dengan mengalahkan Bhayangkara FC di akhir musim Liga 1. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Pelatih Persis Solo Milomir Seslija, memuji penampilan para pemainnya yang berhasil memberikan kado terindah dengan mengalahkan Bhayangkara FC di akhir musim Liga 1. Menurutnya, para pemain Persis Solo bermain dengan spirit yang tinggi untuk bisa meraih kemenangan.

Dalam press conference pascalaga di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (30/4/2024), pria yang akrab disapa Coach Milo ini sangat senang dengan penampilan anak asuhnya di penghujung musim ini. Sebagai informasi, Laskar Sambernyawa menang 1-0 melalui gol tunggal Alexis Messidoro di menit ke-90. Bagi Persis Solo, hasil imbang ini memastikan diri finish di peringkat ke-8 musim ini dengan 50 poin.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Ini laga sulit bagi kedua tim, Bhayangkara FC dengan Brandao punya berapa peluang. Jika kami bermain seperti ini kami tidak akan kalah, kami bermain dengan fighting spirit terima kasih kepada pemain. Kemenangan ini sangat melegakan, menang dengan bagus dan hasil yang bagus,” ucap Coach Milo.

Koran Solopos

Sedangkan pemain muda Persis Solo, I Gusti Made Rendy Sanjaya Putra atau Dekren, mengatakan bersyukur bisa bermain di laga ini. “Hari ini saya dapat kesempatan main sangat senang bisa bermain. Di laga akhir ini sebenarnya agak kaget karena pertama kali diberikan kesempatan,” kata dia.

Hasil ini tentu memuaskan bagi Persis Solo yang dilaga sebelumnya harus menelan kekalahan 1-2 saat menjamu Persita Tangerang di Stadion Manahan, Solo. Meski begitu, berkaca dari awal musim, keberhasilan Laskar Sambernyawa finish di papan tengah juga tidak lepas dari kerja keras sang pelatih Milomir Seslija.

Coach Milo datang ketika Persis Solo berada di peringkat ke-15 klasemen. Dengan materi pemain yang sama, Persis Solo berhasil merangsek naik dan sempat mengintip peluang ke championship series, meskipun akhirnya impian tersebut kandas.

Emagazine Solopos

Di pertandingan ini, Persis Solo turun dengan sejumlah pemain muda seperti Zanadin Fariz, Arkan Kaka, I Gusti Made Rendy atau Dekren, di bangku cadangan juga terdapat Wahyu Agung Drajat Mulyono yang belum genap 20 tahun.

Persis Solo di pertandingan ini juga membangkucadangkan Alexis Messidoro dan David Gonzales. Absennya kedua pemain ini cukup terasa di babak pertama. Praktis serangan-serangan Persis Solo lebih monoton dengan mengandalkan kecepatan Althaf Indie dan Zanadin Fariz di kedua sayap.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories