SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mataram–Meskipun Nusa Tenggara Barat menghasilkan padi yang melebihi kebutuhan daerahnya hingga 500.000 ton setara beras, ternyata ada lima dari 10 daerah kabupaten yang tergolong rawan pangan. Sepuluh daerah rawan yang masih tergolong tidak mendesak, seperti disebutkan Menteri Pertanian Suswono, adalah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Bima.

Suswono mengungkapkan hal itu dalam rangka menyerahkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas kepada pemerintah daerah, Sabtu (30/1). Menurutnya, ada 100 dari 346 kabupaten di Indonesia yang mengalami rawan pangan. Kondisi rawan pangan bukan karena kekurangan stok pangan.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

‘’Melainkan lima aspek faktor penyebab lainnya,’’ ujarnya.

Aspek penyebab rawan pangan itu yakni angka kemiskinan, akses terhadap kelistrikan yang memengaruhi perekonomian, tingkat pertumbuhan anak, akses jalan bagi kendaraan roda dua, dan akses air bersih. Walaupun persediaan pangan mencukupi tetapi tidak diperoleh masyarakat yang bermukim di daerah tertentu maka wilayah kabupaten itu dikategori rawan pangan.

Ada tiga kategori rawan pangan yakni sangat mendesak, sedang, dan tidak mendesak atau belum mengkhawatirkan. Ada 30 kabupaten masuk kategori mendesak yakni di seluruh daerah Papua, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Kategori sedang terdapat di 30 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Maluku. Dan kategori tidak mendesak sebanyak 40 kabupaten yang sebagian berada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara Barat.

Sebenarnya, Nusa Tenggara Barat mampu menghasilkan gabah melebihi target yang ditetapkan pemerintah. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultultura Nusa Tenggara Barat, Pending Dadih Permana menyebutkan, dari produksi 1,87 juta ton GKG sama dengan 1,070 juta ton beras. Kebutuhan 4,39 juta jiwa penduduk Nusa Tenggara Barat sebanyak 561.310 ton beras. Ini berarti NTB memiliki surplus beras sebanyak 509.437 ton.

tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya