SOLOPOS.COM - PERSAINGAN -- Mobil Kiat Esemka yang dipamerkan di Solo Techno Park, Solo. Kelangsungan mobil ini sebagai mobil nasional juga sangat ditentukan persaingan di pasar. (JIBI/SOLOPOS/dok)

PERSAINGAN -- Mobil Kiat Esemka yang dipamerkan di Solo Techno Park, Solo. Kelangsungan mobil ini sebagai mobil nasional juga sangat ditentukan persaingan di pasar. (JIBI/SOLOPOS/dok)

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menyatakan kelangsungan mobil nasional (mobnas) Kiat Esemka tergantung kompetisi produk tersebut di pasar. “Pada prinsipnya pemerintah akan membantu agar produksi bisa berjalan dan efektif, tapi akhirnya kompetisi di pasar yang membuktikan apakah mobnas Esemka dapat bertahan atau tidak,” kata Hidayat, Selasa (10/1/2012).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Menurut Hidayat, sejak 2010 Kementerian Perindustrian telah membantu dengan memberikan Nomor Induk Kendaraan (NIK) kepada Kiat Esemka. “Dengan NIK itu, Esemka dapat pergi ke Kementerian Perhubungan untuk pengajuan sertifikat uji kelayakan, sepanjang tahun ini mereka sedang melakukan penyempurnaan untuk lolos tes tersebut,” ungkap Hidayat. Bantuan lain adalah kelengkapan kendaraan pada proses perakitan.

“Kami sudah memberikan bantuan dalam proses perakitan, namun saat Esemka dibuat dalam kerangka pendidikan, kalau posisinya ingin ditingkatkan menjadi komersial belum dibicarakan,” kata Hidayat. Ia menganjurkan agar produksi mobil jenis sport utility vehicle (SUV) tersebut bekerja sama dengan investor dan kementerian BUMN, karena industri otomotif termasuk industri padat modal. “Tapi tekad kami pada 2012 sudah ada beberapa produk mobnas yang dapat diluncurkan, saya ingin membuat pameran mobil-mobil tersebut setelah selesai uji kelayakan,” tambah Hidayat.

Kompetisi di pasar otomotif menurut Hidayat cukup ketat, sehingga perjalanan mobnas harus diperjuangkan, namun sejauh ini Esemka mendapat sambutan dari masyarakat, misalnya dengan pemesanan 40 unit mobil tersebut oleh organisasi Kosgoro 1957. Mobil bermerek Kiat Esemka yang dirakit siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Solo dan SMK Warga Surakarta bekerja sama dengan perusahaan Kiat Motor itu menjadi terkenal karena Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota FX Hadi Ruyatmo menggunakan mobil tersebut sebagai mobil dinas.

Esemka sesungguhnya bukan mobil pertama rakitan dalam negeri karena ada Gulirkan Energi Alternatif (GEA), mobil rakitan PT Inka yang berkapasitas mesin 640cc dan mobil AG-Tawon berkapasitas 650 cc yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya yang lokasi pabriknya di Rangkasbitung, Banten ataupun Marlip, mobil listrik yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang digunakan untuk mobil golf, pasien, dan mobil keamanan.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya