SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Tak cukup dengan pencopotan Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis siap memutasi pejabat hingga sipir penjara di seluruh Indonesia. Ini merupakan efek domino dari fasilitas mewah bagi tahanan khusus, salah satunya Artalyta Suryani.

“Mutasi besar-besaran, se-Indonesia. Tujuannya, biar tidak ada raja-raja kecil di setiap rutan,” kata Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di kantor Presiden, Selasa (12/1) seperti dilansir VIVANews.com.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dia berharap, mutasi ini rampung akhir Januari ini. “Saya perintahkan kepada kanwil DKI Jakarta, peristiwa ini tidak terjadi lagi,” tegas Patrialis.

Saat ini, kata dia, Departemen sedang memetakan tempat yang tepat untuk tujuan mutasi. Di sisi lain, Menteri juga menggerahkan Inspektorat Jenderal Depkumham segera mengusut pemberian fasilitas lebih bagi tahanan. “Siapapun yang terlibat, harus diberikan sanksi.”

Patrialis telah mencopot Kepala Rutan Pondok Bambu Sarju Wibowo untuk mempertanggungjawabkan temuan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum di rutan yang dia pimpin.

Minggu malam, Satgas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Pondok Bambu. dalam sidak itu, Satgas menemukan ruangan tahanan Artalyta dan beberapa tahanan lainnya terpisah dari tahanan biasa.

Selain itu, ruangan pun lebih besar yang dilengkapi dengan AC, kulkas, meja kantor, bahkan ruangan untuk karaoke.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya