SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar akan menindak secara tegas anak buahnya jika terbukti ada bisnis pelayanan seks di penjara.

Hal ini ditegaskan Patrialis usai pelantikan eselon I dan II di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Mudah-mudahan itu tidak ada. Kalaupun ada saya akan menindak secara tegas saya sudah kasih tahu ke mereka. Anda bilang tidak ada kalau ternyata ada berarti anda harus bertanggung jawab, saya bilang itu,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, menteri SBY memaksa berita Sigi yang berjudul ‘Bisnis Seks di Balik Jeruji Penjara’ tidak tayang. Katanya, berita investigasi itu bisa membuat rapor sang menteri jelek.

Informasi tersebut diungkapkan Produser Eksekutif Program Khusus Liputan 6 SCTV Henry Sianipar di akun Facebook miliknya pada Rabu (13/10) malam, usai berita ‘Bisnis Seks di Balik Jeruji Penjara’ benar-benar tidak tayang.

“MOHON MAAF, JIKA ADA KAWAN-KAWAN YANG MENUNGGU TAYANGAN KHUSUS SIGI : BISNIS SEKS DIBALIK JERUJI PENJARA!!! KAMI DIPAKSA UNTUK TIDAK MENAYANGKAN MALAM INI, DENGAN ALASAN YANG TIDAK JELAS!!! SUSAH UNTUK BERKATA SAAT INI, KARENA NURANI JURNALISTIK SAYA TERGUNCANG!!!!!!!!!!.” tulis Henry dalam status Facebook-nya.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, yang merasa tertuduh dengar kabar ini, membantah dirinya mengintervensi SCTV. Ia mengaku telah memanggil Kepala Kanwil DKI Kemenkum HAM, Bambang Rantham dan Kepala Rutan Salemba, Koro.

Hasilnya, dua anak buah Patrialis itu, Bambang Rantham dan Koro, mengaku tidak pernah meminta berita tentang bisnis seks di penjara tidak tayang.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya