News
Senin, 25 Maret 2024 - 14:02 WIB

Menhub: Jangan Pulang Kampung di Puncak Arus Mudik

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi: Kemacetan panjang terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik Lebaran 2023, Rabu (19/4/2023)/Jasa Marga. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk menghindari mudik pada momen puncak arus mudik dan balik Idulfitri 1445 Hijriah/2024 Masehi dengan melakukan perjalanan lebih awal atau di akhir momen puncak.

“Kita imbau sebagian anak-anak yang sudah libur mudik di awal,” kata Budi usai rapat koordinasi lintas sektor kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Advertisement

Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik terjadi dari 5 April 2024 sampai dengan 8 April 2024 dan puncak arus balik dari 13 April 2024 sampai 16 April 2024.

“Beberapa catatan saya berkaitan dengan puncak mudik yang tadi disampaikan Pak Menko, memang benar hari keempat itu (puncaknya). Tapi, karena kalau hari keempat, ketiga, kedua itu akan tinggi sekali (arus lalu lintas),” katanya sebagaimana dikabarkan Antara.

Advertisement

“Beberapa catatan saya berkaitan dengan puncak mudik yang tadi disampaikan Pak Menko, memang benar hari keempat itu (puncaknya). Tapi, karena kalau hari keempat, ketiga, kedua itu akan tinggi sekali (arus lalu lintas),” katanya sebagaimana dikabarkan Antara.

Untuk itu Budi mengimbau masyarakat yang dapat mudik lebih awal bisa terhindar dari potensi kepadatan di jalan. Mengingat hasil survei dari Kementerian Perhubungan jumlah pergerakan masyarakat pada lebaran tahun ini meningkat lebih dari 50% yakni ada 193 juta orang.

Selain itu, pemerintah juga memperkirakan Idulfitri jatuh pada 10 April 2024, yang dirayakan semua umat Islam.

Advertisement

“Yang gratis tol yang fungsional dan tol komersial ada diskon seperti tahun lalu. Tapi kita belum koordinasi dengan operator. Dalam waktu dekat akan kita umumkan,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Hal senada juga disampaikan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso usai acara diskusi persiapan mudik di DPR RI, Kamis (21/3/2024).

“Sebagusnya begitu, jadwal cuti dibagi. Baik liburnya awal, maupun kembalinya. Kan kami prediksi arus puncak itu tanggal 4, 5, 6, 7 dan 8. Kan begitu ya. Nah, itu beberapa hari kalau bisa dibagi akan lebih bagus,” kata Slamet.

Advertisement

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro juga menyampaikan apabila tidak dibagi sebaran perjalanan mudik dan balik masyarakat dikhawatirkan tidak tertampung oleh kapasitas jalan yang ada.

Hal ini, kata dia, dikarenakan kapasitas sarana dan prasaran jalan yang ada tidak sebanding dengan jumlah demand (pengguna) saat puncak arus terjadi.

“Ini sudah kami dorong sejak dua tahun lalu. Pemerintah pun sudah memberlakukannya pada mudik 2023, agar jadwal libur dibagi tidak pada berbarengan. Jadi perlu ada penyesuaian saranan dan prasarana transportasi dengan penyebaran waktu berangkat liburan dan pulang liburan untuk menghindari puncak yang terlalu tinggi,” katanya menambahkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif