SOLOPOS.COM - Kegiatan menabung sampah di Bank Sampah UNS pada Kamis (15/12/22). (Istimewa/ Dok Media Bank Sampah UNS)

Solopos.com, SOLO — Berbelanja seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian mahasiswa. Entah itu membeli perlengkapan kuliah atau sekadar untuk makan.

Namun, sampah-sampah hasil kegiatan berbelanja ini seringkali diabaikan karena dinilai tak berguna dan tidak berharga.  Nah, anggapan inilah yang coba untuk diubah oleh Bank Sampah UNS salah satunya melalui program Memilah Sampah Menabung Emas.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Dihimpun dari beberapa sumber, Memilah Sampah Menabung Emas merupakan salah satu program inisiasi dari PT Pegadaian (Persero) di mana nasabah dapat menyetorkan sampahnya dan kemudian sampah yang sudah terkumpul akan dikonversikan dalam bentuk tabungan emas.

“Saat ini terdapat sekitar 71 bank sampah binaan PT Pegadaian yang ada di seluruh indonesia, Bank Sampah UNS termasuk salah satu bank sampah terakhir yang bergabung,” tutur Koordinator Pengurus Mahasiswa Bank Sampah UNS, Rizky Wisnu Wardhana, saat diwawancarai oleh Solopos.com, Sabtu (17/12/2022).

Sejak mulai beroperasi pada  1 April 2021 hingga saat ini, program Memilah Sampah Menabung Emas oleh Bank Sampah UNS telah memiliki kurang lebih 300 nasabah. Sebagian besar nasabah merupakan para sivitas akademika yang secara murni mendaftar untuk mengonversikan sampah rumah tangga menjadi emas.

Baca Juga: Dekan FKOR Terpilih Jadi Ketua Dies Natalis ke-47 UNS Solo

“Kemarin ada teman asramaku yang cerita kalau sampah plastik bisa jadi emas, dan kebetulan sebagai anak mahasiswa yang asrama juga pastinya ada sampah kertas dan plastik. Daripada dibuang sia-sia mending ditaruh di bank sampah dan bisa ditabung juga,” ungkap  mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA UNS, Salsabilla Aliyah, Minggu (18/12/2022). Salsabilla sudah menjadi nasabah Bank Sampah UNS sejak Desember 2021. 

Selain itu, Bank Sampah UNS juga mengadakan kegiatan webinar. Peserta dalam webinar tersebut mendapatkan benefit dalam bentuk buku tabungan emas. Buku tabungan ini dapat diambil dengan syarat peserta webinar menabung sampah di Bank Sampah UNS.

“Tidak ada minimal sampah yang bisa ditabung. Tapi kalau yang bisa dikonversi ke tabungan emas minimal 10.000 rupiah, kalau belum mencapai minimal nilai sampah tersebut nanti bisa ditampung terlebih dahulu, nanti kalau sudah dapat 10 ribu baru kita masukin ke tabungan emas,” tutur Rizky.

Baca Juga: Inovasi Industri Mebel, Mahasiswa UNS Raih Medali Perak Presentasi Pimnas 2022  

Perihal jenis sampah yang bisa ditabung dalam program Memilah Sampah Menabung Emas, Rizky juga menjelaskan, Bank Sampah UNS lebih mengutamakan berbagai jenis sampah anorganik,

“Kami lebih fokus ke sampah anorganik, seperti berbagai jenis plastik, botol, kertas, kardus, logam, dan lain sebagainya. Bisa dibilang kami menerima semua sampah anorganik tapi sebisa mungkin sudah dipilah terlebih dahulu,” ujarnya.

Meskipun begitu, lanjut dia, bagi nasabah yang baru bergabung nantinya tetap dibantu oleh petugas dari Bank Sampah UNS agar dapat memilah sampah secara mandiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya