SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (Karin Nur Secha/detikcom)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang ibu hamil mengaku trauma karena mendapat tekanan psikis saat memeriksakan kandungan ke sebuah puskesmas di Jakarta.

Kisah itu diviralkan oleh video TikTok @stevfanywijaya.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Menurut akun tersebut, ada oknum bidan yang menuduh ibu hamil itu bukan wanita baik-baik karena memeriksakan kandungan tanpa didampingi suami.

Tidak hanya itu, wanita yang mengandung 9 bulan mengalami keputihan mengaku diejek sang bidan tidak menjaga kebersihan.

Sangat Marah

“Dan membuat saya sangat marah adalah saat mereka mengecek pembukaan bumil lalu mengatakan ‘keputihannya banyak banget’, lalu ada bidan lain yang menyeletuk ‘ih JORSE (jorok sekali)’,” demikian potongan pengakuan @stevfanywijaya yang heboh direspons banyak warganet di TikTok dan dikutip Detik.com.

Menanggapi kasus itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan pada terduga tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan verbal.

Baca Juga: Pria Karanganyar Cabuli Bocah Pakai Selang Air Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara! 

“Semua bidan harus bekerja, kalau tidak nanti tak ada yang menolong persalinan. Pembinaan tetap kami lakukan dalam arti semua tim harus ingat bahwa klien adalah konsumen yang harus diberikan pelayanan terbaik,” ungkap Widyastuti, dikutip dari Antara, Kamis (14/10/2021).

Aturan Pekerjaan

Meski begitu, Widyastuti menyebut terduga nakes sudah melakukan aturan pekerjaan yang ada yaitu melakukan diagnosa dengan anamnesa atau wawancara.

Termasuk pemeriksaan fisik dan hal lainnya, jika didapati kecurigaan terhadap gejala dan kasus tertentu.

Namun, dalam proses wawancara tersebut tetap memiliki suatu standar.

Baca Juga: Sedih… Bidan Puskesmas di Madiun Meninggal Karena Covid-19 

“Itu diperdalam dalam anamnesa. Itu ya poinnya,” kata Widyastuti.

Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian diajukan disebut Widyastuti berdasarkan temuan di lapangan.

“Sesuai dengan anamnesa dan gejala klinis yang sesuai dengan di lapangan,” tutupnya.

Belum Ada Laporan

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengaku belum mendapat laporan sama sekali terkait keluhan tersebut.

Pihak IBI kini baru akan mengecek kronologi dugaan kejadian di salah satu puskesmas Jakarta.

“Belum terima laporan, ini saya baru tahu. Kami akan cek dulu ya untuk nanti klarifikasi atau kronologi seperti apa,” jelas Emi.

Emi belum bisa berbicara lebih lanjut terkait kemungkinan sanksi dan teguran kepada terduga bidan, jika benar melakukan hal tersebut.

Sementara, dirinya masih ingin memastikan kejadian sebenarnya di lapangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya