SOLOPOS.COM - Megaproyek Hambalang. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Gedung besar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, itu mangkrak sebelum selesai pembangunan. Sedianya, bangunan yang berdiri dilahan seluas 32 hektare itu akan dijadikan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON).

Namun proyek bernilai jumbo itu terhenti di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lantaran tersandung kasus korupsi. Kini mengaproyek senilai Rp2,5 triliun itu tengah dipertimbangkan untuk diteruskan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

"Kita sedang mempertimbangkan untuk bisa melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet kita yang sudah siap untuk bisa bertanding," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021).

Proyek Hambalang niatnya ingin dijadikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang bertaraf Internasional. Namun keinginan itu untuk sampai saat ini belum terwujud juga.

Baca juga: Kulonprogo Panen Padi Nutri Zinc, Dukung Upaya Tekan Stunting

Mengutip detik.com, proyek Hambalang sedianya dilengkapi fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari masjid, asrama, dan lapangan sepakbola telah dibangun.

Fasilitas sarana dan prasarana lainnya yang juga mangkrak yakni sport science, lapangan menembak, extreme sport, panggung terbuka, hingga voli pasir. Namun selama pembangunannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya praktek korupsi yang dilakukan sejumlah pihak. Terbukti ada "kongkalikong" antara sejumlah pihak sejak perencanaan pembangunan proyek Hambalang ini.

Sejumlah nama pun terlibat dalam skandal korupsi Hambalang mulai dari eks Menpora era Presiden SBY, Andi Mallarangeng; eks Direktur Operasional PT Adhi Karya (Persero), Teuku Bagus Mukhamad Noor; hingga eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Niat Lama

Dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total kerugian negara dari proyek Hambalang mencapai Rp 706 miliar. Jumlah tersebut didapat dari hasil audit investigasi BPK pada periode 2012-2013 yang sudah dikukuhkan di pengadilan dalam beberapa kasus korupsi, yang melibatkan nama-nama petinggi pemerintahan kala itu.

Baca juga: Impor 1 Juta Ton Beras Ternyata Tanpa Rakortas

Selain itu, BPK juga menemukan adanya pembayaran atas proyek Hambalang yang digelembungkan hingga Rp 514 miliar. Laporan ini, pun telah diserahkan kepada BPKP untuk ditindaklanjuti.

Sejak praktek korupsi terkuak ke publik, proyek pembangunan Hambalang dihentikan secara total. Niat Jokowi yang ingin melanjutkan proyek Hambalang sebenarnya sudah isu lama yakni sejak 2016.

Total ada 22 bangunan yang ada di proyek Hambalang. Pada 2016 Kementerian PUPR sudah mengusulkan agar di tahap awal dilanjutkan 14 bangunan dan fokus kepada 8 bangunan saja terlebih dahulu.

Total biaya untuk melanjutkan proyek Hambalang saat itu diperkirakan memerlukan biaya Rp 800 miliar. Sementara jika hanya 8 bangunan, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp550 miliar.

Baca juga: Ngeri! Banjir Bandang 16 Maret 1966 Nyaris Tenggelamkan Seluruh Wilayah Solo

Pada 2017, kondisi proyek Hambalang terlihat terbengkalai. Dari atas udara, sejumlah pembangunan gedung yang masih setengah jadi dibiarkan begitu saja, sedangkan yang sudah rampung dikerjakan telah menjadi bangunan kusam.

Tanaman liar dan ilalang tumbuh tinggi menutupi lahan terbuka proyek Hambalang tersebut. Besi-besi rangka bangunan tua yang menonjol dan berkarat banyak terlihat di sejumlah bangunan yang tak selesai dikerjakan itu.

Seperti rumah hantu, tak ada aktivitas di kawasan tersebut. Alat berat yang biasa digunakan untuk membantu proses pembangunan juga tak ada yang tampak di lokasi.

Akses di dalam proyek Hambalang juga tak ada karena diselimuti rumput liar. Beberapa bagian jalan sudah amblas menjadi jalan tanah, ada juga jalan yang terlihat buntu karena sudah tertutup tumbuhan liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya