SOLOPOS.COM - Kawasan Laut China Selatan (bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Topik konflik Laut China Selatan menghangat kembali setelah disinggung dalam Debat Ketiga Capres 2024 pada Minggu (7/1/2024) yang diselenggarakan oleh KPU RI.

Dalam debat tersebut, isu Laut China Selatan menjadi salah satu pertanyaan dan menjadi adu argumen antara capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 01 Anies Baswedan. Ganjar akan melakukan Kesepakatan Sementara untuk mengatasi konflik di wilayah tersebut.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Berbeda dengan Ganjar, Anies akan menggunakan fungsi ASEAN untuk meredakan konflik tersebut. “Kata kuncinya adalah ASEAN dan Indonesia sebagai negara terbesar ASEAN dan pendiri ASEAN, Indonesia harus jadi pemimpin ASEAN, bukan hanya hadir di summit-summit ASEAN,” jawab Anies dalam debat yang disiarkan langsung di kanal Youtube KPU RI itu.

Disinggung dalam Debat Ketiga Capres 2024, apa sih konflik yang sebenarnya terjadi di Laut China Selatan?

Mengutip buku Konflik Laut China Selatan dan Implikasinya terhadap Kawasan yang diterbitkan P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika pada 2013, konflik ini muncul karena Laut China Selatan terbentang luas dari negara SIngapura yang dimulai dari Selat Malaka hingga Selat Taiwan. Sehingga banyak negara mengklaim wilayah tersebut, seperti China, Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Negara-negara tersebut mengklaim sebagian atau pun seluruh wilayah perairan tersebut. Posisi Indonesia sendiri jelas, yakni bukan negara pengklaim. Namun, konflik memanas setelah China mengklaim mutlak terkait Laut China Selatan pada 2012.

Laut China Selatan sendiri adalah kawasan perairan yang strategis dan kaya sumber daya alam (SDA), terutama mineral, minyak Bumi dan gas alam. Pemerintah China sangat optimis dengan potensi SDA yang ada di sana melalui riset-riset yang terus dilaksanakannya.

Dalam bahasan mengenai konflik di Laut China Selatan dan disinggung dalam Debat Ketiga Capres 2024, perairan tersebut diperkirakn memiliki cadangan minyak sekitar 213 miliar barel atau sekitar 10 kali lipat cadangan nasional Amerika Serikat (AS). Sedangkan para ilmuwan AS memperkirakan terdapat sekitar 28 miliar barel minyak di kawasan Laut China Selatan.

Untuk mengatasi perebutan wilayah Laut China Selatan, ASEAN sendiri telah melakukan langkah dengan mengikuti Declaration of Conduct (DoC) yang di dalamnya disepakati Code of Conduct (CoC).

Indonesia sendiri juga terlibat dalam penyusunan draft-nya untuk menyelesaikan konflik di Laut China Selatan itu yang juga disinggung dalam Debat Ketiga Capres 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya