SOLOPOS.COM - Mendiknas, M Nuh (Foto: Detikcom)

Jakarta (Solopos.com)–Menteri Pendidikan Nasional M Nuh mengatakan setiap orang pasti pernah menghadapi tantangan dalam hidupnya yang membikin stres. Jadi bila para siswa stres menghadapi Ujian Nasional (UN), menurutnya itu  adalah hal yang wajar.

“Semua orang itu kalau diuji, ya, stres. Nggak usah anak SMP-SMA. Saya sendiri diuji Presiden, itu stres. Ya, semuanya stres,” kata Menteri Pendidikan Nasional M Nuh saat ditemui wartawan di Kantor  Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2011).

“Jangankan diuji, menyiapkan laporan yang belum selesai, itu juga stres. Macet stres,” imbuh mantan  Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, ini.

Nuh menerangkan stres adalah sesuatu yang biasa. Tidak ada cara untuk menghindari stres. Yang ada adalah latihan untuk mengatur potensi psikologis itu supaya tahan terhadap kondisi yang sedang dihadapi.

“Saya sering mengistilahkan, latihan mengelola stres itu seperti latihan renang. Bisa kita ajari  teorinya tapi nggak pernah nyemplung, itu nggak akan pernah bisa renang. Kita ajari terorinya, terus cemplungkan, barulah dia bisa berenang,” imbuh dia.

Menurut mantan Menkominfo ini, bila dahulu siswa dikatakan stres karena pelajaran selama 3 tahun di bangku sekolah diabaikan saat UN, sekarang kondisi itu seharusnya sudah berbeda.

Terlebih, tambah dia, sekarang ini  nilai rapor sudah diakomodasikan ke dalam nilai UN sebesar 40 persen.

“Sampeyan tanya kenapa nggak 60 atau 70 pasti, kan? 40 Itu saya sudah sampling nilai rapor itu sekitar  7-8, baik (sekolah) akreditasi A, B, atau C, ya, di sekitar itu. Kita akomodasi sebagai penghargaan  prestasi selama di sekolah, ” cetus Mendiknas.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya