Solopos.com, JAKARTA – TNI Angkatan Laut saat ini terus mengawasi aktivitas kapal monster China, CCG 5901 yang kerap wara-wiri di wilayah laut Natuna Utara.
CCG 5901 China adalah kapal penjaga pantai terbesar di dunia dan dijuluki monster karena ukurannya yang super besar.
Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik
Militer Indonesia mengerahkan kapal perang ke Laut Natuna Utara untuk memantau kapal penjaga pantai China yang telah aktif di wilayah maritim tersebut.
“Kapal China tidak melakukan aktivitas mencurigakan. Namun perlu kita pantau karena sudah lama berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Muhammad Ali, Senin (16/1/2023).
Data pelacakan kapal menunjukkan kapal CCG 5901 China telah berlayar di Laut Natuna dan khususnya dekat dengan ladang gas Blok Tuna Indonesia dan ladang minyak.
Kawasan ini sering dianggap sebagai harta karun Indonesia yang tengah diincar China.
Tampaknya Beijing tak terima dengan manuver yang dilakukan Indonesia.
Baru-baru ini Indonesia menyetujui rencana pengembangan ladang gas Tuna, yang melibatkan perkiraan investasi lebih dari 3 miliar dollar untuk memulai produksi.
China dan Indoensia memang sudah lama berkonflik soal Natuna Utara.
Natuna Utara sebenarnya adalah bagian dari Laut China selatan yang masuk ke dalam wilayah RI.
Akan tetapi, China menganggap jika Natuna Utara masih masuk wilayah teritorialnya.
Sejak saat itu, kapal Indonesia dan China saling unjuk ketangguhan selama berbulan-bulan di tahun 2021, di dekat anjungan minyak submersible yang telah melakukan uji coba di area pengembangan ladang gas Indonesia.
China mendesak Indonesia menghentikan uji pengeboran tersebut dengan mengklaim kegiatan tersebut dilakukan di wilayahnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kapal Monster China Wara-wiri Lagi di Natuna Utara, Ternyata Harta Karun Ini yang Diincar”
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
