SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, DENPASAR — <a href="http://news.solopos.com/read/20180702/496/925608/gunung-agung-meletus-besar-lontarkan-lava-pijar-hingga-2-km">Gunung Agung Bali</a>, Senin (2/7/2018) meletus dahsyat pukul 21.04 WITA. Letusan Gunung Agung mengeluarkan lava pijar sejauh 2 km, dengan tinggi kolom abu yang teramati &plusmn; 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.</p><p>Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis zona bahaya <a href="http://news.solopos.com/read/20180629/496/925150/6-negara-keluarkan-travel-advice-karena-erupsi-gunung-agung-bali">Gunung Agung Bali</a>. Warga maupun wisatawan diminta menjauhi zona bahaya tersebut.</p><p>"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat.<a href="http://news.solopos.com/read/20180629/496/925075/26.862-penumpang-batal-terbang-akibat-erupsi-gunung-agung-bali"> Erupsi </a>terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi &plusmn; 7 menit 21 detik," demikian keterangan tertulis yang diterima dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Senin (2/7/2018) sebagaimana dikutip Liputan6.com dan Okezone.com.</p><p>Dalam laporan PVMBG, disebutkan erupsi terjadi secara strombolin dengan suara dentuman. Lontaran lava pijar teramati ke luar kawah mencapai jarak 2 kilometer.</p><p>Saat ini, Gunung Agung berada pada status Siaga atau level III. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.</p><p>Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.</p><p>"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak," sebut PVMBG.</p>

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya