SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok SOLOPOS)

ilustrasi. (dok SOLOPOS)

JAKARTA–Ledakan informasi di media online bakal menjadi momok baru bagi usaha TV. Bahkan, lima tahun ke depan perusahaan TV  diprediksi bakal ditinggal penonton dan para pengiklan lantaran masyarakat telah beralih ke media online.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Demikian salah satu benang merah dari konferensi media online yang digelar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (23/2/2012).

Dalam konferensi yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia tersebut terkuak betapa waktu yang dihabiskan para pengguna media online di negara-negara maju telah melampaui para penonton TV.  Hal ini mulai berimbas pada melorotnya jumlah para pengiklan TV karena para penonton tak lagi menghiraukan iklan di media tersebut.

“Ketika giliran iklan TV tiba, penonton sekarang itu mulai beralih ke ponsel black berry. Alhasil, iklan di TV tak lagi berpeluang mencuri perhatian penonton,” ujar salah satu pembicara dari Managing Director Group M Interaction Indonesia, Amin Azman.

Tren pemakai media online di Nusantara, kata Amin, menduduki lima besar di dunia. Hal itu dipicu dengan kian mudahnya masyarakat mengakses internet via Ponsel. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa banyak pegiat cyber melakukan ekspansi ke bisnis media online.

Meski demikian, ledakan media online rupanya juga diikuti ledakan problem yang akut, terutama dari sisi etika. Salah satu pembicara dari Dewan Pers, Agus Sudibyo menegaskan, kasus pengaduan media online dua tahun belakangan ini terus meningkat. Bahkan, mengalahkan media cetak.  “Tak hanya dari isi berita, namun komentar-komentar yang keluar dia media online juga penuh dengan cacian, ejekan, dan berbau SARA. Ini problem serius,” kata Agus.

Yang mengherankan lagi, lanjut Agus, media online saat ini juga belum ada regulasi yang disepakati bersama. Hal inilah yang berakibat pada kian tingginya pengaduan atas kasus media online.

Di sisi lain Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi menegaskan konferensi media online tersebut menjadi tonggak para jurnalis dalam melakukan instropeksi bersama-sama atas ledakan media cyber.  “Harapan kami, konferensi ini bisa memberikan kontribusi atas perbaikan kualitas media online,” ujar pria yang akrab disapa Item ini.

JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya