SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta--Jelang meninggal dunia, politisi senior PDIP Soetardjo Soerjogoeritno atau kerap dipanggil Mbah Tardjo ternyata sempat menitipkan pesan terakhirnya ke Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Tjahjo Kumolo. Mbah Tardjo meminta menjaga partai dan selalu hati-hati.

“Pesan beliau terakhir sambil menjabat tangan mengatakan jaga partai, sing ngati-ati, yo,” ungkap Tjahjo Kumolo kepada wartawan disela-sela persiapan pemakaman Soetardjo Soerjogoeritno di rumah duka Jalan Kaliurang Km 5, Karangwuni, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Sabtu (8/8).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Ucapan itu disampaikan Mbah Tardjo saat menghadiri Rakornas PDIP di Sentul Jawa Barat pada  Rabu kemarin. Meski sudah sakit selama beberapa waktu, Mbah Tardjo masih menyempatkan hadir di acara itu dengan kursi roda didampingi istrinya Ny Sri Adiati.

“Di sana kami bersama Ibu Mega bertemu dengan beliau dan sambil berjabat tangan mengucapkan pesan itu,” tutur Tjahjo

Dia mengatakan Mbah Tardjo adalah sosok politisi senior PDIP yang keras pendirian, terbuka dan mau menerima pendapat orang lain meski berbeda pandangan.

“Yang sekalu dipesankan kepada kami adalah kalau ada musuh lebih baik kamu dekati, jangan hanya mendekati kawan saja,” ungkapnya.

Mbah Tardjo menerima Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI pada tahun 2009. Dengan penhargaan ini, Mbah Tardjo sebenarnya berhak dimakamkan di TMP.

Namun Mbah Tardjo sejak lama ingin dimakamkan di Yogyakarta jika meninggal dunia. “Keinginan beliau itu ingin di makamkan di Yogyakarta dan itu sudah diungkapkan lama,” pungkas Tjahjo.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya