SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh (Foto Antara)

Ilustrasi demo buruh (Foto Antara)

JAKARTA- Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) akan mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) dalam aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau yang dikenal dengan “Mayday” yang jatuh pada tanggal 1 Mei.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Tritura kami adalah hapuskan `outsourcing`, turunkan harga sembilan bahan pokok dan segera memberlakukan UU BPJS,” kata Wakil Ketua Bidang Perjanjian Kerja Bersama (PKB) SPSI Akhmad Safrudin di Jakarta, Senin (1/5/2012).

Menurut Akhmad Safrudin , ketiga tuntutan tersebut merupakan masalah paling mendesak yang dibutuhkan oleh para pekerja pada umumnya dan buruh pada khususnya.

Akhmad menjelaskan pemberlakuan sistem kerja kontrak atau “outsourcing` merugikan pihak pekerja karena tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh dan kelak saat berhenti bekerja atau kontraknya telah selesai maka mereka tidak berhak atas dana pensiun maupun pesangon dari perusahaan.

“Selama ini kami sudah melakukan audiensi dengan pihak perusahaan bahwa sistem kontrak yang tertera pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah untuk pekerjaan sementara dalam jangka waktu yang pendek,” katanya.

Namun, Akhmad mengatakan pihak perusahaan tetap memberlakukan sistem kontrak terhadap ribuan pekerjanya dalam waktu yang lama dengan memberikan hak serta fasilitas yang minim.

“Ini jelas tidak menghargai para pekerja sebagai manusia,” katanya.

Terkait masalah penurunan harga sembilan bahan pokok (sembako), ia berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah tepat, namun menjalankan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi untuk kendaraan bermotor berkapasitas 1.500 cc ke atas telah mempengaruhi kenaikan harga sembako.

“Anda boleh cek di pasar-pasar, harga-harga sudah merangkak naik dan ini semakin memberatkan para buruh,” katanya.

Selain ketiga tuntutan tersebut, Akhmad mengatakan SPSI juga meminta pemerintah untuk menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

“Kami sudah memperjuangkan hal itu sejak lama, namun hingga saat ini belum ada tanggapan apa pun. Kita lihat dalam `Mayday` tahun ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya