Salatiga (Solopos.com)--Peringatan Hari Buruh yang jatuh setiap 1 Mei diperingati secara sederhana dan tak lazim oleh sejumlah serikat buruh di Salatiga.
Sekitar 100-an buruh di Salatiga menggelar pertemuan dan doa bersama di Gedung DPRD Salatiga, Sabtu (30/4/2011) malam.
Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
Tak ada demontrasi maupun teriakan kecaman terhadap pemerintah yang selama ini dianggap masih belum memperhatikan nasib buruh. Pun demikian penjagaan yang dilakukan aparat keamanan cukup ketat.
Beberapa organisasi buruh yang ikut dalam kegiatan itu antara lain Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Pekerja Pariwisata (SPPar).
Menurut pengurus DPC SPN Salatiga, Pujo Asril, peringatan May Day (Hari Buruh) sengaja diperingati secara sederhana dan malam hari agar tidak mengganggung ketertiban karena Salatiga memasuki masa kampanye Pilkada.
”Kami memang tidak turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa. Karena masuk masa Pilkada,” terang Pujo.
Dalam kesempatan itu sejumlah buruh kembali menyuarakan desakan kepada pemerintah untuk segera melindungi hak-hak buruh, mulai dari peningkatan kesejahteraan hingga penghapusan sistem kontrak (outsourcing).
kha