SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

EKSENTRIK - Pengusaha eksentrik Bob Sadino tampil sebagai pembicara dalam Seminar Nasional Enterpreneurship dengan tema meraih suksea ala Bob Sadino di Auditorium Muh Djazman UMS Pabelan. Kartasura, Sukoharjo, Kamis (8/12).(FOTO:JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Siapa yang tak ingin sukses dan berkecukupan harta di dunia ini? Hampir semua orang ingin meraihnya. Namun sayang mereka kebanyakan teori dan nol aksi, ungkap pengusaha sukses, Bob Sadino dihadapan mahasiswa pada Seminar Nasional Entrepreneurship di Auditorium Muh Djazman, Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Kamis (8/12/2011).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tampil dengan gaya kasual yang khas, Bob Sadino tampil mengenakan kemeja berkantung warna putih berpadu dengan celana pendek berbahan jins. Dia tampak santai berinteraksi dengan para peserta yang tak sabar ingin berkonsultasi.

Alur seminar pun berjalan jauh dari serius. Jawaban yang dilontarkan Bob Sadiono atau akrab disapa Om Bob ini tak seperti seorang dosen yang menyampaikan materi kuliah di kelas. Justru sebaliknya, peserta malah terpingkal-pingkal lantaran Om Bob menanggapi pertanyaan serius dengan lugas, sederhana namun mengena.

Iksan, 20, mahasiswa sekolah perhotelan, salah satunya. Dia menanyakan bagaimana menciptakan mindset pengusaha, apakah persiapan teknik atau mental terlebih dahulu.

“Buang saja semuanya.” Jawab Bob singkat dan kemudian Ia terdiam sejenak.

Spontan melihat aksi cuek Bob ini, suasana menjadi riuh rendah disambut tepuk tangan dan tawa peserta seminar.

Bob kemudian melanjutkan dengan ungkapan yang sederhana. “Kamu ingin buka usaha, ya geluti saja perkerjaan itu tidak usah kebanyakan mikir,” ungkap dia.

Dia mengisahkan bagaimana perjuangannya merintis usaha tanpa modal, tanpa bersekolah dijenjang pendidikan tinggi namun kini dia adalah pionir pengusaha di bidang agroindustri, agrobisnis, owner KemChicks Group yang memiliki aset miliaran rupiah. Bob mengatakan dia mengenal bisnis dari jalanan, mengetahui sedikit teori namun lebih banyak mempraktikkannya. Dia mengatakan kondisi di Indonesia justru kebalikannya, kebanyakan orang mengetahui teorinya namun mereka tak bisa mempraktikkannya.

“Lebih baik tahu sedikit tapi bisa berbuat lebih banyak,” jelas dia.

(das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya