SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan)

JAKARTA – Bank Indonesia siap menggiring nilai tukar rupiah pada harin ini ke posisi Rp9.450 per dolar AS, dengan intervensi menggunakan cadangan devisa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bank sentral siap melakukan intervensi terhadap nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah pada hari ini. “Kami harapkan bisa giring pada sore nanti ke Rp9.450 [per dolar AS],” ujarnya, Kamis (31/5/2012).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah mencapai Rp9.565 per dolar AS pada pukul 09.20 WIB. Kemarin nilai tukar rupiah sempat menembus Rp9.620 per dolar AS.

Darmin menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah terjadi karena beberapa faktor dan yang utama adalah ketidakpastian ekonomi Uni Eropa. Selain itu, lanjutnya, jatuh tempo utang luar negeri swasta cukup banyak pada akhir Mei sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap dolar AS. “Pelemahan juga terjadi karena repatriasi dividen, yakni perusahaan swasta yang dimiliki investor asing mulai mengirimkan dividen ke negara asal investor,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, terjadi peningkatan suplai Valas akibat kebijakan repatriasi hasil ekspor. Namun dengan kondisi nilai tukar rupiah melemah, para eksportir tersebut, menahan untuk menjual Dolar yang dimiliki dan memilih untuk menempatkan pada perbankan dalam simpanan valas.

“Kami yakin nilai tukar Rupiah tidak akan melampaui [proyeksi] yang ada, karena kami akan mengisi tuang yangb tidak diisi oleh eksportir. Cadangan devisa kami masih sangat besar, sehingga tidak ada kekhawatiran akan kekurangan,” tandas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya