SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla. (JIBI/Solopos/Dok.)

Masayarakt Ekonomi ASEAN diberlakukan tahun ini.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah terus berfokus meningkatkan efisiensi dari aspek modal, logistik, energi, dan birokrasi demi meningkatkan daya saing ekonomi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Kita menyadari bahwa dalam kondisi sekarang, maka persaingan akan lebih ketat dan selalu dimenangkan oleh yang paling efisien,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam peluncuran layanan izin investasi tiga jam di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin (11/1/2016).

Pada awal 2016, kata JK, Indonesia memasuki suasana yang berbeda, yakni menghadapi banyak tantangan sekaligus kesempatan melalui dimulainya pelaksanaan MEA. Hal itu mendorong ekonomi ASEAN berada di skala lebih besar.

Di satu sisi timbul kerja sama yang kuat, namun di sisi lain persaingan pun semakin ketat. Untuk itu, kerja sama yang diiringi persaingan harus dihadapi dengan penguatan efisiensj dari empat aspek, yakni modal, logistik, energi, dan birokrasi.

Dari sisi modal, lanjut Wapres, pemerintah terus berupaya mendorong penurunan tingkat suku bunga perbankan bagi usaha rakyat dan masyarakat. “Biaya logistik juga akan terus diupayakan berada di level rendah melalui penyediaan infrastruktur yang memadai,” kata dia.

Dia menambahkan percepatan pembangunan pembangkit dan transmisi listrik terus berlangsung. Sementara itu, dari sisi perbaikan birokrasi, pelayanan perizinan investasi yang lebih cepat mulai dilaksanakan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya