SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menikmati Pulau Pianemo, Raja Ampat, Jumat (1/1/2016). (Istimewa/@jokowi)

Masyarakat ekonomi ASEAN coba dihadapi pemerintah dengan membangun sarana dan prasarana.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah dalam satu tahun terakhir terus mengejar ketertinggalan sarana untuk menghadapi persaingan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Tidak ada kata lain, harus kerja keras dalam perbaiki dan benahi apa yang masih kurang,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta, Minggu (10/1/2016).

Presiden mengatakan semua negara memiliki kekhawatiran yang sama mengenai apa yang akan terjadi saat pemberlakuan MEA.

“Mereka takut produk Indonesia akan membanjiri negara mereka. Oleh sebab itu di antara kita takut dan khawatir, mereka takut, kenapa kita ikut-ikutan takut seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing,” kata dia.

Beberapa upaya mengejar ketertinggalan Indonesia dalam menghadapi MEA yang dilakukan antara lain membenahi infrastruktur berupa pelabuhan dan bandara.

Presiden juga mengatakan pembangunan di Indonesia 2016 ini akan memberikan perhatian pada Indonesia bagian Timur.

“Memang kita ingin berdaulat, berdikari dan berkepribadian, kalau itu saya anggap benar dan memang benar tidak ada tidak berani pasti akan saya lakukan,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya