SOLOPOS.COM - Tim Exalos Indonesia Regional Sukabumi dan tim pemadam kebakaran setempat menunjukkan king cobra 3,5 meter yang dievakuasi dari rumah Kamal, warga Kampung Leuwiliang, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/7/2023). (Exalos Indonesia)

Solopos.com, SUKABUMI — Kepanikan terjadi di kediaman Kamal, warga Kampung Leuwiliang, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (19/7/2023) lalu, ketika seekor ular king cobra berukuran besar masuk ke rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB.

Ular berbisa paling mematikan di dunia sepanjang 3,5 meter itu membuat penghuni rumah berlarian keluar rumah karena ketakutan.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Langkah penghuni ini tepat lantaran king cobra memang memiliki kecenderungan menyerang makhluk yang didekatnya.

Kebetulan, Kamal adalah anggota pemadam kebakaran PT Glostar Indonesia (GSI) di Sukabumi. Ia langsung menghubungi Tim Rescue Exalos Indonesia Regional Sukabumi untuk mengevakuasi ular berbisa tersebut.

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, mengirimkan video ketika ular berbisa itu berada di dalam rumah Kamal.

Terlihat ada beberapa anggota tim Rescue Exalos Indonesia Regional Sukabumi berada di rumah Kamal untuk menjinakkan king cobra tersebut.

“Anggota Exalos yang terlibat adalah Soerya, Yadi, Dhea, Yadha, Rengga, Yusuf, dibantu anggota pemadam kebakaran dan penyelamatan Kabupaten Sukabumi,” kata Janu kepada Solopos.com.

Setelah menerima laporan, Soerya dkk. langsung ke lokasi. Namun evakuasi king kobra dewasa itu tidak mudah lantaran banyaknya barang di rumah Kamal.

Binatang melata itu bersembunyi di tempat-tempat sempit sehingga menyulitkan penangkapan.

Setelah berjibaku sekitar 30 menit, tim Exalos Indonesia Sukabumi akhirnya berhasil menangkap ular berbisa yang memiliki nama latin Ophiophagus hannah tersebut.

“Ular berhasil ditangkap. Panjangnya sekitar 3,5 meter dan gemuk, termasuk sudah dewasa,” kata Janu, anggota TNI AD berpangkat kopral satu ini.

Menurut Janu, di wilayah Sukabumi memang masih banyak dijumpai king cobra. Pasalnya di daerah tersebut masih banyak pohon bambu rimbun yang disukai king cobra.

Janu memperkirakan masuknya king cobra ke rumah Kamal karena terjadi pergeseran habitat.

Makanan king cobra adalah ular jenis lain, terutama jenis ular jali yang merupakan pemangsa tikus.

Kemunculan king cobra di rumah Kamal ada kemungkinan sedang mencari makan ular jenis lain.

Untuk mencegahnya, kebersihan rumah dan lingkungan menjadi kunci. Banyaknya tikus di rumah akan memicu ular pemangsanya datang dan otomatis membuat king cobra mendekat ke kediaman warga.

“Menjaga kebersihan rumah itu penting sekali agar tidak menyediakan makanan bagi ular. Otomatis juga mencegah king cobra datang. Pada prinsipnya ular itu takut manusia, tapi karena mencari mangsa ya akhirnya mereka berani masuk ke rumah orang,” ujar anggota Detasemen Markas Brigif 6 Kostrad di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya