SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Buol— Suasana Kota Buol, Sulawesi Tengah masih mencekam, menyusul bentrok berdarah polisi dan warga. Kepala Kepolisian Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Amin Saleh mengatakan terjadi insiden lanjutan Rabu malam (1/9), sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

“Ada empat rumah anggota dibakar, rumah dinas Wakapolres Buol belum sempat dibakar, tapi sudah dijarah,” kata Kapolda saat dihubungi, Kamis (2/9).

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Tak hanya itu, Mapolsek Momutu dan markas Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) juga jadi sasaran serang.

“Polisi awalnya berjaga di Mapolsek Momutu dan KPPP, namun massa yang datang lebih banyak sehingga langsung diperintahkan menjauh dari kantor,” tambah Kapolda.

“Massa ini mencari markas-markas yang tidak terlalu siaga.”

Diakui Brigjen Amin Saleh, anggota polisi tadi malam diminta menjauh dan diarahkan ke Markas Polres Buol. Sebab, beredar isu ada penyerangan Mapolres. “Ada sekitar 250 personel untuk penguatan,” tambah dia.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Polisi Kahar Muzakkir mengatakan, petugas polisi sudah diperintahkan menjauh dan menghindari kerumunan massa

Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat meminta Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menuntut tuntas kasus kerusuhan di Buol, Sulawesi Tengah.

Diduga, kerusuhan tersebut dipicu oleh kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi kepada seorang tukang ojek yang bernama Kasmir Timumun di dalam ruang tahanan hingga tewas.

“Dengan demikian diduga kuat telah terjadi pelanggaran HAM berat oleh oknum polisi di Buol, Sulawesi Tengah,” tambah dia.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya