SOLOPOS.COM - Masjid di Tolikara, Papua, yang dibakar saat penyelenggaraan salat Idulfitri, Jumat (17/7/2015) pagi. (Istimewa/Metrotv)

Masjid di Papua dibakar dalam insiden Tolikara menurut TNI bukanlah konflik antaragama.

Solopos.com, JAKARTA — TNI meminta masyarakat tidak terpancing pemberitaan-pemberitaan provokatif terkait insiden yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar. Hingga kini, TNI bersikukuh insiden kekerasan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua itu bukanlah konflik antaragama.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Maka masyarakat jangan mudah termakan dengan berita-berita yang simpang siur. Mari kita sama-sama meredam persoalan ini,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Fuad menegaskan TNI menganggap insiden Tolikara yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar itu bukanlah konflik antaragama melainkan perbuatan kriminal yang dilakukan oknum tertentu. “Yang dilakukan dengan emosional tinggi dan tidak bisa dikendalikan saat hari raya, sehingga dikaitkan seolah-olah konflik agama,” katanya.

Menurut dia, dari insiden Tolikara yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar itu ada pihak yang tidak menginginkan kemajuan di Indonesia. Sehingga berbagai cara dilakukan agar Indonesia mengalami kemunduran.

“TNI imbau, mari percayakan semua proses ini ke Polri, termasuk TNI sndiri. Kami akan bantu apa yg dibutuhkan,” katanya, ”tadi Panglima TNI berpesan, kita sudah puasa 30 hari. Apa yang diharapkan dari ini adalah kesolehan sosial dan ritual. Jika sudah begitu akan menjadi manusia ikhlas dan sabar.”

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian yang pernah menjabat Kapolda Papua juga mengatakan insiden Tolikara yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar itu bukan bermotif agama. Pasalnya, menurut dia, warga Papua sendiri sangat toleran dan moderat.

“Belum ada konflik agama, di sana tidak ada,” katanya selepas pertemuan Musyawarah Pimpinan Daerah DKI Jakarta dengan tokoh agama, masyarakat, dan pemuda di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/7/2015).

Para uskup di sana sambung Tito, moderat. Begitu meletusnya insiden Tolikara yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar saat pelaksanaan salat id itu, mereka mengecam dan mengutuk insiden tersebut. “Banyak kalangan gereja mengutuk dan mendorong penegakan hukum,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya