SOLOPOS.COM - Baliho Pilkada DKI ((JIBI?SOLOPOS/dok)

Baliho Pilkada DKI ((JIBI?SOLOPOS/dok)

JAKARTA- Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi), Jeirry Sumampouw menantang KPU DKI Jakarta untuk menunda Pilkada 11 Juli selama satu bulan terkait adanya masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Kenapa tidak ditunda saja. Sudah banyak persoalan di Pilkada. Satu bulan saya kira cukup realistis, ya setelah Lebaran,” ungkap Jeirry dalam diskusi Menyoal Wacana Penundaan Pilkada DKI Jakarta 2012, di Jakarta, Senin (9/7/2012) siang.

Menurut Jeirry, permasalahan DPT adalah masalah sentral karena menyangkut hak pilih masyarakat. Bahkan tim para pasangan calon pun mempermasalahkan DPT. Akibatnya, manipulasi penggelembungan surat suara pun lazim terjadi dan bisa dimanfaatkan calon tertentu untuk memenangkan nama mereka.

Jeirry mengaku hal ini bisa berimbas kepada tugas para pemantau independen.

“Pemantau independen tidak akan sanggup memantau semua persoalan. Kalau di TPS itu tidak terlalu signifikan masalahnya. Problem utamanya ada pada saat kotak surat suara itu didistribusikan dari kecamatan ke kabupaten, kemudian ke provinsi. Siapa yang sanggup mengawasi? Tidak ada,” aku Jeirry.

Oleh karena itu, menurut Jeirry penundaan Pilkada selama kurang lebih satu bulan dapat memberikan kesempatan kepada KPU DKI untuk menindaklanjuti putusan DKPP.

“Kalau kita mengalah terus pada persoalan teknis dan tidak menunda, nanti ke depannya akan seperti itu terus,” pungkas Jeirry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya