Jakarta–Pembagian souvenir buku putra dan istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada upacara HUT RI ke-65 di Istana menuai kritik tajam. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie pun angkat bicara.
“Siapa saja kan boleh memberi souvenir. Kenapa ini menjadi ramai?” ujar Marzuki, yang juga Ketua DPR Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/8).
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Marzuki menilai, siapapun punya kesempatan dan peluang sama untuk memberikan cinderamata saat upacara detik-detik proklamasi di Istana digelar. Siapapun penyumbang, dipersilakan memberikan kontribusi.
“Selama ini kan tidak pernah ramai. Bagi orang yang mau menyumbang tidak ada masalah,” tegas Marzuki. Maka itu, Marzuki mengimbau agar pembagian buku Agus Harimurti Yudhoyono dan Ani Yudhoyono tidak dipermasalahkan.
Begitu juga dengan dilantunkannya lagu ciptaan SBY yang dinyanyikan oleh paduan suara saat upacara pengibaran bendera. “Lagu SBY juga sering dinyanyikan, dan sepanjang bagus tidak ada masalah,” ujar Marzuki.
Dalam upacara HUT RI ke-65 kemarin di Istana, para tamu undangan dibagikan buku Agus Harimurti Yudhoyono. Para tamu juga mendapat buku tentang batik dari Ani Yudhoyono. Dalam acara itu beberapa lagu ciptaan SBY dinyanyikan tim paduan suara.
vivanews/rif