Solopos.com, JAKARTA — Universitas Prasetiya Mulya memutuskan mengeluarkan Mario Dandy Satriyo, anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo, dari kampus.
Dandy dikeluarkan dari kampus setelah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak kepolisian usai menganiaya anak di bawah umur hingga koma di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2023).
Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
Sikap tegas Universitas Prasetya Mulya itu tertuang dalam siaran pers yang ditandatangani Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman Simandjuntak pada Jumat (24/2/2023). Siaran pers itu diunggah akun resmi universitas.
“Rapat Pimpinan Universitas Prasetiya Mulya memutuskan untuk mengeluarkan tersangka Sdr. Mario Dandy Satriyo dari Universitas Prasetiya Mulya terhitung sejak tanggal 23 Februari 2023,” kata Djisman dalam siaran pers yang dikutip Solopos.com.
Djisman juga menyampaikan pimpinan universitas telah memantau sebaik-baiknya semua informasi tentang tindak kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh tersangka Mario Dandy terhadap korban David.
Dalam keterangannya, pihak kampus juga mengecam keras tindak kekerasan yang dilakukan Mario Dandy karena hal itu bertentangan dengan kemanusiaan dan melanggar Kode Etik dan peraturan yang tercantum dalam Buku Pedoman Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya.
Pihak kampus juga menyampaikan keprihatianan yang mendalam atas kondisi luka berat yang diderita korban David.
Tersangka Mario Dandy saat ini telah ditahan oleh pihak kepolisian. Dia dijerat dengan Pasal 76c Juncto Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal lima tahun subsider dan Pasal 351 ayat 2 tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana maksimal lima tahun.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
