SOLOPOS.COM - Penyidik KPK menunjukan barang bukti saat Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan memberikan keterangan pers mengenai OTT Suap Bupati Ngada di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aprillio Akbar)

Marianus Sae ditangkap setelah diduga menerima suap untuk membiayai pencalonannya. PDIP mengakui calon kepala daerah butuh dana besar.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui besarnya kebutuhan dana untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Politikus PDIP Arteria Dahlan membeberkan calon kepala daerah memerlukan duit dari prapenjaringan partainya sampai pascapencoblosan. Variasi dana itu meliputi biaya sosialisasi, survei, kampanye, saksi, sampai pengamanan suara.

“Kami membebankan biaya itu kepada pasangan calon kepala daerah,” katanya seusai Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan KPK di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Arteria meyakini semua parpol menerapkan mekanisme serupa untuk para calon kepala daerah. Meski demikian, tambah dia, PDIP pun bersedia membiayai kandidat kepala daerah yang tak memiliki modal. “Asalkan mereka memang diharapkan masyarakat dan bisa menjalankan panji-panji ideologi PDI Perjuangan,” ujarnya.

Pernyataan Arteria tersebut menanggapi penangkapan bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur dari PDIP, Marianus Sae. Bupati Ngada tersebut diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima aliran dana untuk membiayai kebutuhan dana Pilkada NTT 2018.

Arteria menegaskan PDIP tidak memungut mahar kepada jagoan partainya di pilkada. Biaya yang dikeluarkan calon kepala daerah digunakan kembali oleh yang bersangkutan.

“Mengenai kasus Pak Marianus Sae kemarin, kami masih menghimpun banyak fakta. Soal nasibnya itu DPP yang memutuskan,” kata Anggota Komisi III DPR ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya