SOLOPOS.COM - Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo (News.yahoo.com)

Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo (yahoonews.com)

MANILA-Setelah delapan bulan menjadi tahanan rumah sakit, mantan Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, Rabu (25/7/2012), dibebaskan dengan jaminan.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Pengadilan daerah Kota Pasay mengabulkan permohonan pembebasan dengan jaminan setelah memutuskan kasus tuduhan kecurangan pemilu terhadap Arroyo lemah. Arroyo dibebaskan setelah pengacaranya menyerahkan uang jaminan senilai 1 juta peso atau sekitar Rp225 juta.

Dalam keputusannya, pengadilan Kota Pasay mengatakan jaksa gagal membangun bukti-bukti yang diperlukan mengenai tuduhan Arroyo terlibat dalam konspirasi kecurangan pemilu. Namun pengadilan mengatakan Arroyo masih tidak bisa meninggalkan negara itu dan akan diadili jika melanggarnya.

Mengenakan penyangga leher untuk mendukung tulang belakangnya yang lemah akibat suatu penyakit langka, Arroyo meninggalkan rumah sakit militer yang dijaga ketat di Manila. Arroyo menghabiskan waktu di rumah sakit tersebut selama menunggu persidangan atas tuduhan yang membuatnya terancam hukuman penjara seumur hidup.

Juru bicara Arroyo, Ferdinand Topacio, seperti dilansir yahoonews menggambarkan keputusan itu sebagai kemenangan keadilan dan penolakan terhadap kediktatoran. Keputusan itu menurutnya juga membuktikan pernyataan tak bersalah Arroyo.

Arroyo, 65, ditangkap di sebuah rumah sakit eksklusif pada November 2011 segera setelah pihak berwenang imigrasi menahannya di bandara Manila saat hendak meninggalkan negara itu. Arroyo beralasan kepergiannya ke luar negeri demi mendapatkan perawatan khusus atas penyakit tulang belakangnya.

Keputusan pemberian jaminan terhadap Arroyo merupakan kemunduran besar bagi penggantinya, Benigno Aquino, yang telah berjanji membawa Arroyo ke pengadilan atas kejahatan yang diduga dilakukannya saat berkuasa. Menurut Aquino, kasus itu sangat penting dalam rangka kampanye antikorupsi.

Juru bicara Aquino, Edwin Lacierda, mengatakan presiden menerima keputusan pengadilan tetapi itu tidak berarti Arroyo akabn lolos hukuman. “Perang melawan korupsi terus berlanjut. Kami masih akan mengejar orang-orang yang telah menjarah kas negara,” kata Lacierda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya