Maling tewas diamuk massa

Grobogan (Espos)--Tepergok saat hendak mencuri di rumah H Sutarmo, 47, warga Desa Lebak RT 1, RW II, Kecamatan Grobogan, Selasa (2/2), sekitar pukul 02.00 WIB, Nyamin, 30, maling kampung diamuk massa hingga babak belur.

Pelaku yang juga warga Lebak, mengalami patah kedua kakinya, kepala bonyok dan tenggorokan putus serta luka di sekujur tubuhnya. Nyamin akhirnya tewas sekitar tujuh jam kemudian setelah sempat mendapat perawatan medis di RSUD dr R Soedjati Purwodadi.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Menurut keterangan H Sutarmo kepada Espos, saat dirawat di Puskesmas Grobogan, saat kejadian listrik di desa tersebut mati. Sekitar pukul 02.00 WIB, isterinya, Sisimiatun membangunkan korban.

“Saya dibangunkan isteri dan diberitahu kalau ada orang (maling) di kamar mandi yang ada di kamar tidur kami. Kontan saya bangun dan menyalakan lampu minyak (teplok), ketika masuk kamar mandi tiba-tiba saya diserang pelaku,” jelas Sutarmo.

Korban dan pelaku sempat berkelahi, akibatnya korban mengalami luka di kaki dan tangan serta tiga giginya putus akibat dihajar pelaku. Bahkan akibat pukulan di tengkuk, korban pingsan.

“Saya pingsan,  anak saya Hana, 18, mendengar keributan tersebut dan mengejar pelaku yang berusaha kabur dengan memanjat tembok pagar setinggi dua meter. Anak saya berhasil memegang salah satu kaki pelaku, sementara pembantu saya, Mariah, 35 berteriak maling, maling,” tutur Sutarmo.

Warga yang mendengar teriakan berhamburan ke rumah korban. Begitu tahu pelakunya adalah Nyamin yang menurut warga sudah beberapa kali mencuri di desa setempat tak kuasa menahan emosi dan menghajar pelaku dengan berbagai benda. Akibatnya pelaku luka parah dengan kedua kaki patah, tenggorokan putus dan kepala bonyok.

Kapolsek Grobogan AKP Sudjana ketika dikonfirmasi menjelaskan, pelaku masuk ke rumah korban lewat lubang angin di atas jendela depan, kemudian ke kamar korban. Pelaku sempat membawa telepon genggam sebelum akhirnya dihakimi massa.

rif