<p><strong>Solopos.com,</strong> <strong>JAKARTA -</strong> <a href="http://news.solopos.com/read/20180814/496/934040/nilai-tukar-rupiah-pagi-ini-melemah-7-poin-di-14.615-per-dolar">Nilai tukar rupiah terhadap dolar makin terpuruk</a> di level Rp14. 660 pada, Jumat (24/8/2018), pukul 11.26 WIB, atau di jeda siang. Sebelumnya, rupiah juga sempat menyentuh level Rp14. 661 pada pukul 09.34 pagi tadi. </p><p>Sejumlah analis menyebutkan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180816/490/934574/rupiah-terpuruk-pukul-industri-properti-tekstil-di-sukoharjo">pelemahan rupiah</a> tersebut disebabkan kekhawatiran terhadap <em>hawkish</em> Fed Rate. </p><p>Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan pelemahan tersebut disebabkan saat ini investor menanti hasil pertemuan bank sentral di AS terkait komentar mengenai suku bunga dan kondisi ekonomi. </p><p>"Spekulasinya ekonomi ekspansi dan Jerome Powell tidak ragu buat lebih cepat menaikkan suku bunga, " kata Lanjar Nafi kepada <a href="https://cms9.bisnis.com/admin/article/edit/Bisnis.com"><em>Bisnis.com</em></a>.</p><p>Karena itu, Nafi menyebut capital outflow di emering market deras mengimbangi risiko yang terjadi di negara berkembang. </p><p>Nafi menambahkan berkaca pada krisis Turki kemarin yang mampu membuat mayoritas mata uang <em>emerging market</em> drop ke level terendah. </p><p>Sementara itu Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menyebutkan dalam riset hariannya di <em>samuel. co. id</em> menyebutkan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180816/490/934400/rupiah-terpukul-investasi-emas-sukoharjo-naik">pelemahan rupiah</a> disebabkan penguatan d<span>olar di sekitar level 95.50-96.0. </span></p><p><span>Penguatan dolar, yang terjadi terhadap sejumlah mata uang utama dunia tersebut didorong oleh ketidakpastian terhadap isu perang dagang AS-China. </span></p><p><span>Pertemuan kedua belah pihak yang terjadi Kamis lalu tidak menghasilkan sesuatu yang berarti untuk menyelesaikan permasalahan perang dagang tersebut. Pascapertemuan, Yuan terdepresiasi semalam sebesar 0.53% ke level 6.87/US$. </span></p><p><span>"Pelemahan terhadap Yuan tersebut berdampak terhadap pelemahan rupiah. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.600/USD-Rp 14.690/USD, " tulis risetnya.</span></p><p><span>Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan pelemahan rupiah disebabkan pa</span>ra pelaku pasar global menantikan pidato Jerome Powel di Jackson Hole Symposium yang diperkirakan akan memberikan efek hawkish. </p><p>Alasannya, peluang kenaikan suku bunga acuan lanjutan terbuka lebar mengingat kondisi perekonomian AS sudah dalam tren positif. Dengan demikian, dolar AS diprediksi akan menguat.</p><p>Sementara itu, berdasarkan data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.655/US$, melemah 35 poin atau 0,24% dari posisi Rp14.620 pada Kamis (23/8/2018).</p><p>Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (24/8/2018) di Rp14.655/US$, melemah 35 poin atau 0,24% dari posisi Rp14.620 pada Kamis (23/8/2018).</p><p>Kurs jual ditetapkan Rp14.728/US$, sedangkan kurs beli berada di Rp14.582/US$. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.</p>
Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19