SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Dinding luar pagar makam korban G 30 S Ade Irma Suryani Nasution dicorat-coret orang tak bertanggungjawab. Bahkan rumput di sekitar makam mengering serta lantai yang terbuat dari marmer telah kusam.

“Kalau malam tak ada satu pun lampu yang nyala. Sudah 2 tahunan,” ujar penjaga makam, Imung, 86, kepada detikcom di lokasi makam, Komplek Walikota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Rabu, (30/9).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kondisi di dalam pagar makam juga semakin memprihatinkan. Cat tembok tugu setinggi 3 meter itu telah mengelupas. Rumput dan pohon di pot mengering.

“Dulu ada air kran. Tapi sejak sebelah dibangun gedung sekitar 2 tahun lalu, sambungan pipanya mati. Ya sudah, disiram pakai apa. Saya mikul ember buat nyiram air sudah tak kuat,” kata Imung.

Makam Ade Irma berada di tengah area makam. Makam putri bungsu almarhum Jenderal Abdul Harris Nasution itu berwarna putih dan mencolok. Namun akibat lampu yang tidak menyala kala malam, areal pemakamam menjadi gelap.

“Di trotoar jalan, setelah pukul 01.00 WIB kadang ada yang menggelar sarung, muda-mudi,” tambah kakek yang telah menjaga makam puluhan tahun ini.

Menurut Imung, untuk perawatan makam pihak Pemkot Jaksel menganggarkan dana Rp 600 ribu. Namun anggaran itu dinilainya tidak cukup.

“Kalau kayak gini, ya saya cuma nyabutin rumput saja. Mau nyiram, tak ada air. Mau ngepel juga. Bagaimana lagi,” demikian Imung.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya