SOLOPOS.COM - Miniatur Sumanto dan Ryan Jombang. (Liputan6.com)

Mainan anak berwujud miniatur Sumanto ternyata tidak berizin.

Solopos.com, PURBALINGGA – Sumanto yang tahun 2003 silam menggegerkan Tanah Air dengan hobinya memakan daging manusia mengaku tidak setuju jika dirinya dijadikan mainan anak dalam action figure Indo Psycho.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Tidak mau saya, siapa yang bikin? Saya tidak rela!” kata Sumanto ketika dijumpai di Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba di Desa Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Detik, Selasa (19/3/2016).

Supono, pemilik Panti Rehabilitasi sekaligus perawat Sumanto, meminta agar pihak-pihak yang menjual action figure tokoh penjahat segera menghentikan kegiatannya. Sebab Sumanto yang sekarang bukanlah yang dahulu dikenal sebagai seorang kanibal.

”Sumanto sudah kembali normal, sudah bagus, jangan diingat-ingat masa lalu. Yang baik kan banyak, kenapa mesti dikorek yang lalu. Saya yang menemani Sumanto 15 tahun tidak rela, kasihan kan dia sudah normal,” ungkap Supono.

Ia menambahkan, selama ini belum pernah ada pihak yang meminta izin untuk membuat action figure dengan wajah Sumanto. Kalaupun ada yang meminta izin, lanjut Supono, tentu tidak akan diberikan jika tujuannya mengungkit masa lalu Sumanto.

Selain Sumanto, action figure seri Indo Psychos besutan Goodguysneverwin itu juga hadir dalam wujud Ryan Jombang dan Robot Gedek. Dalam bungkusnya disebutkan Ryan Jombang sebagai pembunuh berantai, sedangkan Robot Gedek sebagai pedofilia.

Dilansir laman Liputan6, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam hadirnya action figure tokoh penjahat itu. KPAI menyebut mainan edisi terbatas seharga Rp200.000 itu terlalu menyeramkan dan berpotensi merusak mental anak-anak.

”Iya memang itu limited edition, tapi tetap saja berbahaya bagi mental anak dan perilaku anak. Besok kami akan kirim surat ke polisi dan Kominfo. Namun koordinasi secara informal sudah kami lakukan,” papar Sekretaris Jenderal KPAI, Ritra Pranawati.

Tetapi Kasubdit Industri dan Perdagangan Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto mengatakan belum menerima laporan terkait mainan anak berwujud tokoh penjahat keji itu. ”Kami belum terima, kalau ada boleh diinfokan kepada kami,” ujarnya seperti dilansir laman Okezone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya