SOLOPOS.COM - Mahasiswa UNY dengan mesin ciptaannya (IST)

Mahasiswa UNY dengan mesin ciptaannya (IST)

SLEMAN—Sebagai produk pertanian untuk konsumsi dan menyokong pertanian, kelapa merupakan komoditi yang banyak dicari. Sayang, alat untuk memaksimalkan pemerasan santan kelapa masih terbatas.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Empat mahasiswa dari Jrusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY, Hendris, Dharma Panca Sandi, Nur Wahid dan Doni Setiawan menciptakan inovasi dengan mengoptimalkan pemerasan santan kelapa menggunakan sistem ulir tekan.

Dharma menjelaskan salah satu produk kelapa adalah santan. Cairan ini merupakan hasil perasan  lapisan putih atau endosprem. Santan kelapa merupakan bahan baku berbagai jenis makan dan pembuatan minyak goreng.

Namun berdasarkan pengamatan di pasar tradisional, industri rumah tangga dan restoran, alat yang dipergunakan memeras santan masih sederhana. Yaitu menggunakan tangan dan saringan atau sistem press yang menggunakan plat.

”Parutan kelapanya dimasukan kedalam tabung lalu ditekan menggunakan tenaga manusia. Hasilnya perasan parutan kelapa tidak optimal dan memerlukan banyak pekerja,” kata dia, Selasa (10/1).

Atas temuan tersebut, keempat mahasiswa ini menciptakan alat untuk industri menengah. Selain mudah digunakan dan aman bagi operator mesin, perawatan alat ini mudah. Sehingga santan yang dihasilkan menjadi lebih banyak.

Dengan biaya produksi sekitar Rp3,8 juta alat ini dapat menghasilkan parutan kelapa sebanyak 16 kg per jam. Adapun, mesin yang berdimensi 600 mm x 260 mm x 745 mm, kecepatan putaran mesin  26 rpm.

Sumber penggerak motor listrik Ac ½ Hp, sistem transmisi komponen reduktor yakni pully, v-belt, reduser rasio 1:40 ini mampu menghasilkan 3,8 kg Santan dari empat kilogram kelapa parut tanpa dicampur air.

Proses kerja alat ini terbilang sederhana. Saat sumber putaran motor listrik yang terhubung dengan trasmisi reducer ratio putaran 1:40 bergerak, putaran dari reduser akan direduksi trasmisi pully dengan sabuk yang terhubung langsung dengan ulir tekan (screw press).

“Selanjutnya, parutan kelapa dimasukan ke dalam tabung, kemudian parutan kelapa akan tertekan secara otomatis oleh ulir dan didinding-dinding tabung yang akan membuat parutan kelapa mengeluarkan santannya,” pupusnya.(Harian Jogja/Mediani Dyah N)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya