SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengaku kecewa terhadap program 100 hari SBY-Boediono terkait penyelesaian polemik kasus Century.

Mahasiswa meluapkan kekecewaan dengan menggelar demonstrasi di lingkungan kampus. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menampilkan aksi teatrikal dengan mengusung pocong dan peti mati.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Mereka berorasi sembari menabur bunga di sekitar areal kampus. Menurut Presiden BEM UMS, Mochamad Nur, aksi teatrikal melambangkan matinya demokrasi dan rasa kebersamaan di lingkungan elite pemerintahan.

Dia mengatakan, tidak tegasnya pemerintah dalam mengungkap kasus korupsi dan penyimpangan dalam polemik Century, hal tersebut berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintahan.

“Skadal Century tidak ditangani secara tegas, pihak yang berwenang saling berkelit untuk mengungkap kebenaran,” paparnya ketika dijumpai, Rabu (27/1) di UMS.

Selain itu mahasiswa juga mengkritisi kebijakan hak angket DPR RI terkait skandal Century, dia mengatakan anggota dewan yang terlibat dalam Panitia Khusus harus bersikap obyektif untuk dan tidak memihak kepentingan kelompok maupun partai tertentu.

das

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya