SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gresik (Solopos.com)–Mahasiswa Tehnik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Agung Arief Perdana ,18, yang sempat menghilang satu bulan akhirnya sudah kembali berkumpul dengan orangtuanya.

Agung yang disebut-sebut sebagai pelopor terbongkarnya kasus ‘pencucian otak’ yang menimpa sembilan mahasiswa UMM mengaku selama ini berada di Malang. Namun pemuda yang kini lebih banyak mengurung diri di kamar itu mengaku juga pernah ke Riau.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Katanya dia hanya di Malang. Dan pernah ke Riau,” kata Syamsul Arifin, ayah Agung kepada wartawan di rumahnya di kawasan Bambe, Gresik, Jawa Timur, Senin (25/4/2011).

Agung menurut ayahnya, pulang dengan menumpang taksi dari Terminal Purabaya, Bungurasih, beberapa hari lalu. Syamsul mengaku sudah lega dan senang melihat anaknya sudah pulang dan berkumpul dengan keluarganya. “Sementara ini biar tenang dulu di rumah,” kata Syamsul.

Pembantu Rektor III UMM Joko Widodo sebelumnya memang sudah memastikan bahwa Agung tidak hilang. Agung menurutnya sedang menenangkan diri setelah kasus yang dialaminya.

Agung dan delapan mahasiswa UMM lainnya diduga menjadi korban pencucian otak yang dilakukan jaringan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Namun polisi maupun pihak UMM menduga kuat, para korban menjadi korban penipuan yang berkedok organisasi belaka.

Dengan kembalinya Agung ke orangtuanya, maka tersisa satu mahasiswa UMM yang belum ditemukan. Keberadaan Mahatir Rizki ,19, asal Bima, masih misterius. Namun Rizki sebelumnya sempat menghubungi orantuanya dan janji akan pulang. Ia mengaku bekerja di Semarang dan dalam keadaan baik.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya