SOLOPOS.COM - Tim Polres Karanganyar melakukan olah TKP lanjutan di lokasi Diksar Mapala Unisi/UII di Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (27/1/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Mahasiswa UII meninggal selepas mengikuti diksar Mapala Unisi di Tawangmangu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tim Polres Karanganyar kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi digelarnya Pendidikan Dasar The Great Camping XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (Mapala Unisi/UII) di Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (27/1/2017) siang.

Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

Wartawan Solopos, Kurniawan, melaporkan olah TKP dipimpin Kapolres Karanganyar AKBP Ade Syafri Simanjuntak dan berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam mulai pukul 12.30 WIB. Olah TKP difokuskan di tiga titik penyelenggaraan diksar.

Dalam olah TKP kali ketiga itu, tim menemukan 15 barang bukti (BB) baru. Di antaranya beberapa batang kayu atau ranting, pengait dari plastik, dan rambut.

Kapolres saat diwawancarai mengatakan dengan adanya penemuan bukti baru itu, total barang bukti yang berhasil dihimpun tim Polres Karanganyar dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian tiga mahasiswa UII peserta diksar mencapai 30 barang bukti.

Kapolres mengatakan temuan 15 BB baru tersebut memperkuat dugaan tindak kekerasan yang terjadi pada pada saat diksar berlangsung. “Tersangka belum kami tetapkan sampai saat ini. Tapi kami sudah mengantongi identitas beberapa calon tersangka,” ungkap Ade Safri Simanjuntak.

Diberitakan, mahasiswa UII Syaits Asyam meninggal setelah mengikuti Diksar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi. Diksar dilaksanakan di lokasi camping mrutu di Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu pada Sabtu-Minggu (14-22/1/2017).

Syaits meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada Sabtu lalu. Sebelumnya, satu peserta diksar, Muhammad Fadhli, 20, meninggal saat dibawa ke Puskesmas Tawangmangu pada Jumat (20/1/2017).

Fadhli meninggal diduga karena hipotermia. Puskesmas Tawangmangu menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan berdasarkan pemeriksaan luar tubuh korban.

Satu lagi peserta diksar meninggal pada Selasa (24/1/2017) dini hari, Ilham Nur Padmy. Ilham meninggal setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya