SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak (tengah, berkacamata) memimpin olah TKP lanjutan di lokasi Diksar Mapala Unisi/UII di Tlogodringo, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (27/1/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Mahasiswa UII meninggal setelah mengikuti diksar mapala.

Solopos.com, KARANGANYAR – Tim penyidik kasus dugaan tindak kekerasan berbuntut maut saat Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) XXVII Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (Mapala Unisi/UII) di Dusun Tlogodringo, Gondosuli, Tawangmangu, belum berhasil menemukan barang bukti berupa jeriken air.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Menurut keterangan saksi yang diperiksa polisi, jeriken tersebut digunakan untuk mengangkut air selama pelaksanaan diksar. Jeriken berisi air dimasukkan ke tas ransel para peserta. Saat menggelar olah TKP susulan di lokasi diksar, Jumat (27/1/2017) kemarin, tim Polres Karanganyar belum berhasil menemukan benda itu.

“Kita belum temukan. Kami masih dalami saksi-saksi. Informasi baru yang kita dapat, para peserta ada kewajiban membawa air di dalam jeriken, bukan ember. Jeriken itu dibawa di ransel. Ini belum ditemukan. Tapi kita terus dalami keterangan saksi,” ujar dia.

Hingga kemarin sore polisi telah memeriksa 25 saksi kasus dugaan tindak kekerasaan berujung kematian tiga peserta diksar. Selain itu barang bukti yang disita sekitar 30 item. Jumlah itu termasuk 15 benda yang kembali disita polisi di lokasi diksar Mapala Unisi.

Diberitakan, mahasiswa UII Syaits Asyam meninggal setelah mengikuti Diksar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi. Diksar dilaksanakan di lokasi camping mrutu di Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu pada Sabtu-Minggu (14-22/1/2017).

Syaits meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada Sabtu lalu. Sebelumnya, satu peserta diksar, Muhammad Fadhli, 20, meninggal saat dibawa ke Puskesmas Tawangmangu pada Jumat (20/1/2017).

Fadhli meninggal diduga karena hipotermia. Puskesmas Tawangmangu menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan berdasarkan pemeriksaan luar tubuh korban.

Satu lagi peserta diksar meninggal pada Selasa (24/1/2017) dini hari, Ilham Nur Padmy. Ilham meninggal setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya