SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Mahasiswa berprestasi, utamanya penerima hibah DIKTI UAD meningkat.

Harianjogja.com, JOGJA-Tercatat pada tahun 2015 ini, sebanyak sepuluh tim mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Raihan tersebut meningkat dari dua tahun sebelumnya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Tahun 2013 hanya tiga. Tahun 2014 ada tujuh tim dan sekarang [2015] naik jadi sepuluh,” kata Kaprodi PGSD AUD, Tutur Martaningsih saat jumpa pers di kampus V, Sabtu (7/3/2015) siang.

Menurut dia peningkatan raihan tersebut menjadi bukti keseriusan PGSD AUD dalam melahirkan pengajar kreatif, meski sampai sekarang prodi berusia empat tahun ini belum melahirkan lulusan.

Pembina mahasiswa PGSD, Ika Maryani, menyampaikan ada 58 tim yang mengajukan proposal penelitian DIKTI namun hanya sepuluh tim yang lolos. Masing-masing memiliki tiga personil. Harapannya, kata Ika, tim PGSD UAD akan masuk menjadi tim nasional nantinya.

“Kalau terkait hibah yang diterima, satu tim menerima sekitar Rp8 juta sampai Rp12,5 juta,” lanjutnya.

Sepuluh tim mengajukan proposal penelitian yang berbeda. Dua di antaranya tentang Pemanfaatan limbah kertas sebagai media untuk meningkatkan pembelajaran ketrampilan di panti asuhan putri Islam Yogyakarta dan Iwak Pelet: INPALSIF MATERIK (Inovasi pelet ikan herbal sebagai alternatif makanan ternak ikan).Tak hanya mahasiswa, tujuah dosen PGSD juga berhasil menerima hibah DIKTI pendanaan pada tahun ini.

Tak kalah hebatnya dengan PGSD, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) juga turut meningkatkan eksistensinya melalui berbagai kegiatan. “14-22 Maret ini kami akan mengadakan kunjungan ke Clayton North Primary School Melbourne, Australia untuk MoU dan belajar seputar PAUD,” sambung Kaprodi PGPAUD, Alif Muarifah.

Melalui kegiatan itu, diharapkan UAD tidak hanya melahirkan lulusan yang ahli mengajar tapi mampu mendirikan lembaga pendidikan dengan permainan edukasi yang mengangkat kembali permainan lokal.

“Ada revolusi pendidikan. Itu tujuannya,” tegas Alif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya