Solopos.com, SOLO–Di kalangan masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan, kerbau bukan sekadar binatang memamah biak, tapi memiliki makna simbolis yang penting dalam budaya dan tradisi setempat. Kerbau digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan, terutama saat diadakan upacara kematian atau rambu solo’.
Upacara ini dianut oleh masyarakat Toraja yang masih menjalankan kepercayaan Aluk Tolodo. Kegiatan itu sudah berlangsung turun-temurun sejak berabad silam di Toraja. Tedong, begitu masyarakat Toraja menyebut kerbau, merupakan lambang status sosial dan komponen penting dalam aktivitas adat.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.